SOLOPOS.COM - Para pemain Persis LPIS saat menggelar latihan di Stadion Manahan, Solo, beberapa waktu lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

Para pemain Persis LPIS saat menggelar latihan di Stadion Manahan, Solo, beberapa waktu lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

SOLO –Sejumlah pemain Persis Solo Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (DU LPIS) akhirnya secara resmi ditendang manajemen Mes Teratai Mangkubumen Solo. Manajemen mes jengah dengan janji-janji manis yang dilontarkan manajemen yang sering mengulur-ulur waktu pelunasan. Di sisi lain, jajaran pelatih Persis mengaku pasrah dengan nasib Persis yang semakin tak jelas dalam mengarungi lanjutan Grup 2 DU LPIS.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Setelah diberi toleransi dalam waktu tiga bulan terakhir, manajemen tak segera melunasi biaya sewa mes (Rp39 juta per bulan) dan katering makanan yang nilainya mencapai jutaan rupiah. Alhasil, pemain Persis harus angkat kaki dari mes mulai pukul 13.00 WIB, Kamis (23/5/2013).

Seandainya, pemain Persis tetap tinggal di mes harus merogoh kocek Rp100.000 per room. Dihadapkan pada persoalan itu, pemain Persis memilih hengkang dari mes. Di antara pemain itu, seperti Diva Tarkas, Rusdiansyah, Hendri, Tinton Suharto, Ferry Anto, Haryadi, I Komang Putra, Johan Setiawan.

Manajemen Mes Teratai sebenarnya sudah memberi perlakuan istimewa bagi Persis Solo. Sebanyak 14 kamar di mes tersebut disediakan kepada para pemain dan pelatih. Lantaran finansial Persis yang sekarat setelah ditinggal sponsor , Persis memiliki tanggungan sewa kamar dan katering makanan yang tak sedikit.

“Kami sadar, Persis membawa nama baik Kota Solo. Kami sudah berusaha memberi toleransi. Soal biaya-biaya yang belum dibayar, saya kurang hafal. Kalau tidak di-close hari ini [kemarin], kami justru yang merugi. Perlu diketahui juga kalau di tempat kami baru saja ada pengurangan karyawan karena memang kondisi keuangannya tak memungkinkan,” kata resepsionis mes yang tak ingin disebut namanya saat ditemui Solopos.com di Mes Teratai Solo, Kamis.

Menyikapi pengusiran mes, sejumlah pemain langsung melakukan koordinasi dengan pelatih Persis, Widyantoro, dan perwakilan manajemen Persis (diwakili Sekretaris Manajer Persis, Hery Purnomo dan ketua Panpel Persis, Roy Saputra). Di kesempatan itu, pemain mendesak manajemen segera melunasi gaji pemain per bulan April. Para pemain rela pembayaran gaji bisa dilakukan dengan cara dicicil 40 persen terlebih dahulu sebelum bertanding melawan Persekap Pasuruan, Rabu (29/5/2013). Namun, opsi tersebut juga menemui jalan terjal lantaran manajemen belum memberi jawaban pasti.

“Sampai sore ini [kemarin], belum ada kesimpulan yang berarti apakah Persis akan bermain saat melawan Pasuruan nanti atau tidak? Soalnya, pembahasannya masih alot. Pemain dan manajemen belum menemui titik temu. Ini juga masih bingung ingin pindah ke mana? Saya sendiri pasrah dengan kondisi seperti ini. Semuanya tergantung dari manajemen apakah tim ini dilanjut atau tidak,” kata Widyantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya