SOLOPOS.COM - Bupati Kudus, Hartopo.(Antara)

Solopos.com, KUDUS — Bupati Kudus, Hartopo, berharap persoalan gaji mantan pemain Persiku Kudus yang belum terbayarkan selama dua bulan segera diselesaikan pihak manajemen. Ia pun menyebut Persiku Kudus sudah mendapat dana pembinaan dari pemerintah daerah untuk tahun anggaran 2022 yang dianggarkan melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI.

“Hanya saja, saya belum mengetahui besarnya anggaran untuk Persiku Kudus. Jika sudah tersedia, sebaiknya segera dibayarkan karena tahun sebelumnya anggaran yang tersedia kelihatannya tidak mencukupi,” ujar Bupati Kudus saat dimintai tanggapan terkait tunggakan gaji pemain Persiku yang berakhir Desember 2021, seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/1/2021).

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Ia mengakui permasalahan gaji mantan pemain Persiku tersebut pernah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, kemudian dikoordinasikan dengan KONI Kudus.

Baca juga: Duh! Pemain Naturalisasi Ini Curhat 2 Bulan Tidak Digaji

Sementara, Ketua KONI Kudus, Imam Triyanto, mengatakan KONI Kudus tahun 2022 mendapat anggaran Rp8,4 miliar. Anggaran sebesar itu juga termasuk untuk tim Persiku Kudus yang berkiprah di Liga 3.

Disinggung tentang tunggakan gaji pemain Persiku Kudus, Imam mengaku hingga kini belum mendapat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dari manajemen Persiku. Oleh karenanya, pencairan dana pun belum bisa dilakukan.

“Kami perkirakan bulan Februari 2021 anggaran untuk KONI Kudus itu bisa mulai dicairkan. Sedangkan untuk bisa membayar gaji mantan pemain Persiku, tentunya harus ada laporan penggunaan dananya untuk apa saja,” ujarnya.

Menurutnya, mantan pemain Persiku dan ofisial tim tidak perlu khawatir karena sudah tersedia anggaran. Hanya saja, anggaran tersebut masih harus menunggu laporan pertanggungjawan dari manajemen Persiku Kudus yang terkesan lama.

Baca juga: Pemkab Kudus Siap Bantu Keuangan Persiku, Seberapa Banyak?

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, sejumlah mantan pemain Persiku Kudus termasuk pemain naturalisasi dari Republik Guinea, Mamadou Lamarana Diallo, mengadu ke DPRD Kudus karena belum menerima gaji selama dua bulan.

Para pemain dan ofisial, kata dia, pernah diajak bertemu Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kudus dan KONI Kudus. Akan tetapi, hasilnya kurang memuaskan sehingga dirinya mengadu ke DPRD Kudus dengan harapan segera ditemukan solusi. Lamarana Diallo yang telah malang melintang di kancah persepakbolaan Tanah Air sejak 2008, mengaku baru kali ini mengalami permasalahan gaji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya