SOLOPOS.COM - Pemain Persiba Bantul, Roberto Kwateh (32) berebut bola atas dengan pemain lawan. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, BANTUL-Dua dari tiga pemain asing yang dimiliki Persiba Bantul musim 2013 lalu, menanti janji Ketua Umum (Ketum) Persiba Idham Samawi terkait pencairan dana pengurusan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) bagi pemain asing.

Roberto Kwateh, misalnya. Top skor Persiba selama musim 2013 ini mengaku membutuhkan uang itu untuk mengurus perpanjangan Visa dan Kitas miliknya. Selain untuk izin tinggal, berkas-berkas itu diperlukannya sebagai syarat untuk mencari klub baru andai Persiba tak lagi membutuhkan tenaganya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begitu juga dengan Eduardo Bizzaro. Bek jangkung asal Brazil ini mengaku bahwa masa berlaku Kitas miliknya sudah tak berlaku sejak dua bulan lalu. Itulah yang menyebabkan dirinya kini tak bisa berpikir untuk mencari klub baru. Kini dirinya hanya bisa bertahan di Jogja.

“Setidaknya, untuk sebulan ini, saya bertahan di Jogja saja. Bagaimana lagi, surat-surat izin tinggal saya sudah tak berlaku. Saya tak bisa kemana-mana. Padahal saya sudah berencana untuk pulang ke Brazil setelah kompetisi ini selesai,” keluhnya.

Eks pemain Persibo Bojonegoro ini mengakui bahwa setelah berakhirnya putaran pertama lalu, pihak manajemen dalam hal ini Ketua Umum Persiba Idham Samawi menjanjikan akan membiayai pengurusan surat-surat tersebut. Namun, hingga kini tak ada tanda-tanda bakal dipenuhinya janji itu.Padahal, ia menilai, peran pemain asing di skuat Persiba tak bisa dianggap enteng.

Sekretaris Persiba Wikan Werdho Kesworo menegaskan bahwa sejatinya Kitas tersebut sudah tak lagi menjadi kebutuhan Persiba
sejak berakhirnya kompetisi 2013 ini. Dikatakannya, Kitas tersebut menjadi kewenangan Persiba lantaran
pihaknya memang membutuhkan tenaga pemain asing tersebut. “Nah, kalau kompetisi sudah berakhir seperti ini, buat apa kami mengurus Kitas itu,” tanyanya balik.

Meski begitu, ia tak menampik akan janji Ketua Umum Persiba Idham Samawi yang dituntut oleh pemain asing tersebut. Namun, bermaksud untuk mengambil jalan tengah, dirinya hanya menegaskan bahwa yang bisa diberikan oleh Ketua Umum Persiba nantinya hanyalah uang tunai.

“Kalaupun akan dibantu, yang kami berikan nanti adalah uang tunai. Soal pengurusannya, silakan urus sendiri. Itupun kami sifatnya hanya membantu. Maklum, kondisi keuangan kami saat ini tengah krisis,” tegasnya.

Sebenarnya, dari tiga pemain asing tersebut, Kitas milik Eduardo Bizzaro sudah tak berlaku sejak beberapa bulan lalu. Itu artinya, sejak habisnya masa berlaku Kitas milik Edu (sapaan akrab Eduardo Bizzaro), pemain tersebut bisa dikatakan ilegal.
“Memang sejak beberapa bulan lalu, surat-surat Edu sudah habis masa berlakunya. Kami memang pernah menjanjikan, tapi apa daya, kondisi klub ini tengah krisis,” tegasnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya