SOLOPOS.COM - Salah satu jalur utama Solo saat listrik padam, Selasa (30/9/2014) malam. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SEMARANG–PT PLN Distribusi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memohon maaf kepada masyarakat atas terjadinya pemadaman listrik di beberapa wilayah, termasuk di Solo.

“Kami mohon maaf kepada pelanggan listrik di Jateng dan DIY atas terjadinya pemadaman listrik dalam beberapa hari terakhir,” kata Deputi Manajer Humas PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Supriyono ketika dihubungi Solopos.com di Semarang, Kamis (2/10/2014).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemadaman listrik di sejumlah wilayah, seperti Solo, Salatiga, Semarang, dan Jogja, lanjut dia, terpaksa dilakukan karena adanya gangguan di beberapa pembangkit listrik.

Dia menyebutkan gangguan itu terjadi di salah satu dari dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke, Rembang yang berkapasitas 315 magawatt (MW).

Selain itu juga di PLTU Tambak Lorok Unit 2 Kota Semarang berkapasitas 200 MW, Gardu Induk Pedan, Klaten, serta PLTU Cirebon yang terkoneksi Jawa-Bali.

Akibat adanya gangguan ini, menurut Supriyono menyebabkan pasokan listrik di Jateng dan DIY mengalami kekurangan 500 MW pada saat beban puncak pada malam hari.

“Pada saat beban puncak kebutuhan listrik di Jateng dan DIY mencapai 3.200 MW, karena pasokan kurang 500 MW sehingga dilakukan pemadaman bergiliran di sejumlah daerah,” ungkapnya.

Supriyono lebih lanjut menyatakan saat ini petugas PLN bekerja siang dan malam melakukan upaya perbaikan kerusakan pembangkit listrik tersebut.

Selama pasokan listrik belum kembali normal, maka pemadaman listrik secara bergiliran masih terjadi di sejumlah daerah di Jateng dan DIY.

“Berharap proses perbaikan bisa segera rampung, supaya tidak terjadi pemadaman listrik bergiliran,” harap Supriyono.

Menurut dia sebenarnya ada langkah antisipiasi supaya tidak terjadi pemadaman listrik, yakni dengan melakukan penghematan pemakaian listrik pada saat beban puncak pada malam hari antara pukul 18.00 WIB-22.00 WIB

”Kalau masyarakat bisa berhemat sehingga pada saat beban puncak kebutuhannya di bawah 3.000 MW masih bisa dilayani PLN, sehingga tidak perlu ada pemadaman, listrik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya