SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Lantaran pelayanan yang dinilai kurang memuaskan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo melayangkan komplain kepada PT PLN Area Surakarta, Selasa (16/7/2013).

Komplain disampaikan langsung melalui pertemuan sejumlah pengurus Apindo Solo dan pelaku industri yang merasa dirugikan oleh PT PLN, di Kantor PLN Area Surakarta, Purwosari. Dari informasi yang dihimpun melalui pertemuan tersebut, Apindo komplain karena PT PLN tidak konsisten dalam melakukan pemadaman listrik.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Apindo juga sambat, pasca kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) yang sudah memasuki tahap ketiga ditahun ini, kualitas pelayanan PLN dinilai belum membaik.

“Salah satu dasar komplain kami adalah adanya keluhan dari salah satu anggota kami yaitu PT Wonorejo Katon, sebuah perusahaan tekstil yang berlokasi di Jl Solo-Purwodadi. PT Wonorejo Katon merasa dirugikan karena, PLN tidak konsisten dalam memberlakukan jadwal pemadaman listrik,” kata Ketua Apindo Solo, Baningsih Bradach Tedjokartono, kepada wartawan.

Kepala Bagian Umum PT Wonorejo Katon, Sunanto, menyampaikan pada 17 Juni lalu pihaknya mendapat surat pemberitahuan dari PLN bahwa tanggal 25 Juni dan 3 Juli akan ada pemadaman listrik.

“Saya sudah konfirmasi sampai dua kali dan menegaskan bahwa 25 Juni listrik akan padam. Ternyata, ketika kami sudah meliburkan 160 karyawan, listrik tidak jadi padam. Begitu pula untuk tanggal 3 Juli, kami sudah konfirmasi ke PLN dan disebutkan tidak akan ada pemadaman di tanggal 3 Juli. Ternyata, pabrik kami terkena kejut sehingga listrik mati sampai beberapa saat.”

Keadaan itu membuat perusahaan rugi hingga kisaran Rp250 juta, dan memproduksi produk gagal (BS) hingga 100 yard.  “Persoalannya, kejadian ini menimpa saat produksi kami sedang tinggi-tingginya. Kami sedang memaksimalkan produksi untuk memenuhi tingginya permintaan menjelang Lebaran.”

Sunanto meminta setelah pemerintah dan PLN menaikkan tarif dasar listrik tahun ini yang diperkirakan mencapai 15%, maka pelayanan terutama kepada sektor industri ini bisa lebih baik. “Kami bayar listrik saja sebulan sudah Rp100 juta. Dan kejadian ini sebenarnya tidak hanya terjadi sekali ini tapi sudah beberapa kali.”

Area Manager PT PLN Surakarta, Purwadi, menegaskan tidak akan ada kompensasi kepada PT Wonorejo Katon. “Karena ini hanya salah faham saja. Dan kami menerima dengan terbuka keluhan dan masukan anggota Apindo, agar kami bisa memperbaiki kualitas pelayanan kami,” kata Purwadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya