SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Bola plastik yang biasa dimainkan anak-anak terkadang dianggap sebagai hal sepele, namun tidak bagi seorang Welly Desta Purnama. Melalui usaha produksi bola plastik yang digelutinya sejak 2006 itu, Welly berhasil memeroleh untung yang tidak sedikit, berkisar Rp100 juta perbulan.

Bermula dari usaha ayah mertuanya di Desa Trayu, Banyudono, Boyolali, yang menjual olahan plastik yang dikulak dari Jawa Timur, lulusan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu mencoba mengembangkan usaha mertuanya tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan memanfaatkan mesin pemotong padi dan mesin peniup Welly merakit mesin pembuat bola plastik. “Pas kuliah sedikit banyak belajar mesin-mesin gitu, terutama mesin pertanian. Di awal-awal tentu ada kekurangannya, namun semakin ke sini semakin baik,” ujarnya saat ditemui solopos.com di kediamannya, Sabtu (21/6/2014).

Saat ini tiap hari Welly dapat memproduksi 150 lusin bola plastik dengan waktu produksi 24 jam nonstop. Untuk omzet dia mengaku bisa mencapai Rp400 juta per bulan dengan keuntungan bersih 15%-20% dari omzet tersebut.

Produksi olahan plastik milik Welly tersebut juga menjadi berkah bagi warga setempat, tak kurang dari 20 orang warga mengadu nasib di usaha yang diprakarsai pria asal Madiun tersebut. “Kami memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu produksi,” kata Welly.

Usaha olahan plastik yang dikomandani Welly tersebut cukup ramah lingkungan. Seluruh sisa plastik diolahnya kembali menjadi bahan baku campuran untuk diproduksi lagi menggunakan mesin yang ia rakit. “Saat ini bahan baku berupa biji plastik kami masih mengambil dari Solo, semoga ke depannya bisa membuat penghasil biji plastik yang berfungsi sebagai bahan baku utama,” ujar pria 29 tahun tersebut.

Menurut Welly saat ini permintaan terhadap produksi bola plastik olahannya cukup banyak. Bahkan Welly belum bisa menyanggupi beberapa permintaan yang berada di luar daerah, saat ini produknya hanya didistribusikan ke daerah Jawa Tengah dan DIY.

“Banyak permintaan dari luar Jawa dan Jakarta, tapi kami tidak bisa memenuhinya karena beberapa pertimbangan termasuk terbatasnya hasil produksi kami,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya