SOLOPOS.COM - Tangkapan layar talk show bertema Peluang Produk Halal - UMKM Soloraya Go Global sebagai pembuka Festival Syiar Ekonomi Syariah dan Pesantren (Syekaten) 2021 yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo secara virtual pada Senin (30/8/2021).

Solopos.com, SOLO — Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Soloraya diyakini memiliki potensi dan dapat memberikan andil besar dalam pengembangan produk halal. Namun demikian, potensi ini harus dioptimalkan sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar untuk produk-produk halal. Baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Hal ini mengemuka dalam talkshow bertema Peluang Produk Halal – UMKM Soloraya Go Global. Talkshow sebagai pembuka Festival Syiar Ekonomi Syariah dan Pesantren (Syekaten) 2021. Digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo secara virtual pada Senin (30/8/2021).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan tema talkshow selaras dengan Kota Solo sebagai kota budaya. Juga pusat kuliner yang memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah. Melalui pengembangan industri halal dan fesyen muslim serta wisata ramah muslim.

“Keberadaan UMKM di Soloraya ini cukup besar sehingga diyakini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian wilayah. Maka dari itu, upaya pengembangan sektor ini bisa turut mendongkrak perekonomian Soloraya. Juga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” ujar dia.

Baca juga: Kolaborasi Bisnis, Upaya Meraih Pasar Ekspor di Masa Pandemi

Joko membeberkan upaya untuk memperluas pasar produk UMKM baik domestik maupun ekspor, maka dengan Go Global ini menjadi salah satu tujuan akselerasi. Di sisi lain, kegiatan ini bakal memotivasi UMKM Soloraya untuk meningkatkan kualitas. Sehingga bisa memenuhi standar yang diperlukan dalam Go Global dan merambah pasar Mesir dan Timur Tengah.

“Memang perlu kita lakukan akselerasi pemulihan. Salah satu prioritasnya terkait ekonomi syariah. Kami di KPw BI Solo berusaha mengembangkan ekosistem keuangan syariah di Soloraya. Kali ini kami melakukan rangkaian festival ekonomi keuangan syariah dan pesantren [Syekaten]. Ini merupakan bagian dari pilar ekosistem keuangan syariah di Soloraya,” kata dia.

Baca juga: Kisah Sukses Mahasiswa UNS Solo Jualan Mi Ayam: Untung Rp10 Juta per Bulan, Kini Sudah Punya Cabang

Produk Halal dan Ekonomi Syariah

Joko menjelaskan prinsip dasar dari ekonomi syariah yang mengedepankan kemitraan. Mencegah tindakan spekulatif nonproduktif yang bisa menimbulkan ketidakstabilan perekonomian. Selain itu, sektor ini juga memandang kelestarian alam sebagai sesuatu yang harus dijaga.

Untuk itu, pengembangan keuangan ekonomi syariah menjadi penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata, inklusif, dan keberlanjutan. Festival Syekaten 2021 ini menjadi bagian dari kampanye festival ekonomi syariah di regional Jawa. Bakal digelar di Surabaya pada Oktober 2021 mendatang dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta.

Kedua kegiatan strategis tahunan ini menjadi ajang edukasi dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia untuk mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Baca juga: Dulu Pekerja Pabrik, Pria Mojolaban Sukoharjo Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Kopi

“Pada Festival Syekaten ini kami membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Antara lain, Shariah Economic Forum dengan berbagai webinar, talk show, focus group discussion (FGD). Business matching serta Sharia Fair dengan sejumlah perlombaan,” papar dia.

Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, mengatakan ada beberapa hal yang harus digarisbawahi agar produk halal lokal bisa go to Mesir.

“Mesir merupakan mitra penting bagi Indonesia serta memiliki kedekatan historis. Mesir menjadi pintu masuk di kawasan dan menjadi bagian dari free trade agreement di Timteng, Afrika, dan Uni Eropa. Mesir juga negara yang mempromosikan modernisasi Islam dan adanya universitas tertua di dunia [Al Azhar]. Mesir menjadi satu-satunya negara yang perekonomiannya tumbuh positif terkuat di Afrika sebesar 3,6% pada 2019 dan 3,2% pada 2020,” papar dia.

Baca juga: Semarang Raya Turun ke Level 2, PPKM Level 4 Sisakan 25 Daerah

Mesir Pasar Produk Halal

Atase Perdagangan KBRI Mesir, Irman Adi Purwanto, menambahkan sebanyak 12.000 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Mesir, 10.000 di antaranya merupakan mahasiswa. Hal ini belum ditambah dengan ekspatriat serta warga negara ASEAN. Menurutnya, mereka merupakan pasar yang potensial bagi produk dari Indonesia khususnya makanan dan minuman.

“Terkait peningkatan produk halal di luar negeri ada dua produk, yakni makanan minuman halal dan fesyen halal. Pasar Mesir yang dominan adalah makanan dan minuman halal,” ungkap dia.

Irman memaparkan lebih dari 72% peredaran produk ekspor dari Indonesia didominasi makanan dan minuman. Selain itu, pada Januari – April 2021 peningkatan mencapai 78% menguasai pangsa pasar Mesir. Namun demikian, pangsa pasar ini masih rendah diurutan ke-17 negara pengekspor produk ke Mesir.

Baca juga: China Incar Salak Nglumut Organik Lereng Merapi

Lebih lanjut, Irman mengungkapkan potensi produk makanan dan minuman asal Indonesia untuk masuk Mesir sangat besar. Produknya antara lain, kopi, makanan ringan dari mie, snack dari jamur, roti gaplek, permen jahe, dan lain-lain. “Khususnya kopi. Indonesia menguasai pasar kopi di Mesir, 70%,” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Asosiasi Fasilitator Ekspor Indonesia Mesir, H Tubagus Manshur, menjelaskan cuan Indonesia di Mesir cukup besar karena pangsa pasar yang baru dikelola baru 1,5%.

“Jadi, masih besar sekali peluangnya. Kami siap membantu kawan-kawan UMKM di Soloraya. UMKM perlu memahahi karakteristik produk di Mesir. Salah satunya adalah soal packaging dengan tulisan bahasa Inggris atau Arab. Selain itu, UMKM juga mesti memahami mekanisme pembayaran,” jelas dia.

 



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya