SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bisnis musiman menjadi menarik karena orang bisa dapat untung besar dalam satu momen. Salah satu bisnis tersebut adalah kue kering untuk Lebaran.

Ninuk Murdianti,mislanya. berbekal ketrampilannya membuat kue, ibu tiga anak ini memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran untuk berbisnis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berawal dari hobinya yang sejak masih muda suka membuat aneka kue kering untuk panganan keluarga, ia beisisiatif untuk menjualnya.

Keahliannya membuat kue kering diwarisi secara turun-temurun, meskipun kue kering hasil olahannya banyak dijual di pasaran, tapi rasanya berbeda, karena ninuk selalu menjaga proses pembuatan, bahan-baan, serta teknik pembuatannya yang semuanya dilakukan secara manual.

Pengerjaan usaha musiman miliknya ini dikerjakan secara langsung olehnya dibantu dengan satu pekerja dan terkadang dibantu kakaknya. “Ya untuk mengisi waktu luang pas puasa, mending bikin kue, jadi waktunya lebih bermanfaat dan bisa menyalurkan hobi.” Tutur Ninuk kepada Harian Jogja,belum lama ini.

Dia memproduksi sedikitnya 10 jenis kue kering. Produk favoritnya diantaranya, kue kentang keju yang menjadi produk andalan, castangel, putri salju, dan coklat finger.

Dalam proses pembuatannya ninuk begitu memperhatikan setiap detail kualitas pemakaian bahan untuk kue keringnya, dia selalu memakai bahan-bahan berkualitas.

“Pemakaian bahan yang berkualitas itu salah satu tujuannya supaya tidak mengecawakan pelanggan.” ujar dia.
Produk olahan kue kering yang diberi merk Ridita Bakery tergolong berani dalam pemakaian bahan yang brkualitas dengan harga yang tidak murah dan melihat semakin melonjaknya harga bahan-bahan.

Bahkan untuk beberapa pelanggan tertentu ada yang memesan bahan dengan kualitas super. “tentu saja pelanggan yang memesan dengan bahan kualitas super sudah mengerti harga jadi, mereka tidak akan keberatan untuk membayar lebih untuk hasil jadinya nanti.” imbuh dia.

Produk olahannya ini juga tidak mengandung bahan pemanis buatan dan bahan pengawet jadi kue kering olahannya pun tidak bisa bertahan hingga berbulan-bulan seperti kue kering yang dijual di kebanyakan tempat.

Untuk persaingan sendiri ninuk mengakui, pembuat kue kering untuk lebaran memang banyak, tapi semuanya tergantung selera, pelanggan bebas memilih mana yang sesuai selera mereka.

“buat saya yang penting itu mempertahankan cita rasa dan harga bisa menyesuaikan.” Ungkap ninuk.

Untuk satu toples ninuk memeberikan harga mula dari Rp35.000 s/d Rp45.000. Harga ini terbilang cukup berani kalau melihat dari pemakaian bahan-bahan berkualitas yang digunakannya.

Pemasaran sendiri awalnya hanya dititipkan pada koperasi UPN, akan tetapi sekarang sudah meluas karena pengenalan produknya dilakukan dari mulut ke mulut, dan bahkan sudah menjangkau luar kota, diantaranya semarang dan pekalongan.(Kontributor Harian Jogja/Ari Nena)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya