SOLOPOS.COM - Dua wisawatan asing menunjukkan makanan kembang waru di Kota Gede, Minggu (28/8). IST

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kuliner khas Kotagede, yaitu kue Kembang Waru.

Harianjogja.com, KOTAGEDE-Paguyuban Dimas Diajeng Daerah Istimewa Yogyakarta (PDDDIY) menggelar rangkaian acara Kembang Waru. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kuliner khas Kotagede, yaitu kue Kembang Waru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kue yang merupakan makanan khas Kotagede ini memiliki rasa manis dan sangat mudah dibuat karena hanya menggunakan tiga bahan baku, yaitu tepung terigu, telur dan gula.

Namun, kue ini dulunya merupakan makanan favorit para Raja Mataram. Kue ini juga sering disajikan pada para tamu Raja. Melihat nilai historis yang terkandung di dalam sejarah terciptanya kue Kembang Waru, sebenarnya bisa menjadi daya tarik yang bisa di tawarkan pada konsumen dan bisa ikut membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selain itu, kue Kembang Waru masih cukup diminati oleh masyarakat, akan tetapi, hal tersebut kini berbanding terbalik dengan jumlah produsen kue Kembang Waru yang sangat sedikit. Realita ini menghantarkan Finalis Dimas Diajeng DIY 2016 untuk mencari jalan keluar dari pemasalahan tersebut.

Dengan melihat trend saat ini, di mana olahan makanan pada panganan tradisional melalui inovasi rasa memperoleh tempat tersendiri di kalangan masyarakat, maka PDDDIY mencoba berkontribusi sekaligus menggandeng masyarakat luas untuk mengenal dan meneruskan potensi kuliner khas tersebut.

Hal ini juga sebagai wujud kepedulian PDDDIY, selaku wakil dari generasi muda Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kelestarian potensi pariwisata yang juga merupakan bagian dari keistimewaan Jogja sendiri.

Acara ini bertajuk 2016 Kembang Waru Bersemi di Kotagede. 2016 dipilih sebagai simbol dari waktu penyelenggarakan acara yaitu hari Minggu, 28 Agustus 2016 sekaligus merupakan harapan titik balik kebangkitan kue Kembang Waru dalam belantika dunia kuliner Indonesia.

Selain itu, dalam rangkaian acaranya, diselenggarakan pula live cooking kue Kembang Waru oleh para Pegiat Kembang Waru hingga berjumlah 2016 buah. Acara ini berjalan dengan sukses, dimulai pada pukul 13.00 – 17.35 WIB di Pendhopo Kajengan, Trunojayan RW 10, Prenggan, Kotagede, DIY, acara ini seperti sebuah pesta rakyat bagi masyarakat Kotagede, juga wadah informasi bagi para tamu undangan termasuk turis dan mahasiswa luar DIY, Duta Wisata dan Budaya DIY, serta seluruh lapisan masyarakat domestik maupun luar yang juga ikut meramaikan acara ini. Kembang Waru, juga memiliki beberapa sub acara, seperti:

Talkshow Kembang Waru oleh tiga narasumber: Perwakilan APJI (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia), Ibu Nunung Senha, yang membagikan ilmunya untuk menjalani sebuah usaha dibidang jasa boga. Kedua, Rudi Haryanto, selaku Profesional Chef Yogyakarta, yang memberikan inspirasi bagaimana membuat sebuah makanan yang inovatif tanpa melupakan originalitas. Yang ketiga adalah salah satu Pegiat kue Kembang Waru tradisional yang masih bertahan hingga saat ini, Basiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya