SOLOPOS.COM - Pedagang membersihkan lampu gantung di kiosnya di Pasar Triwindu, Solo, Rabu (9/9/2015). Penjualan barang antik di pasar tersebut loyo karena menurunnya daya beli masyarakat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Pelemahan rupiah memengaruhi transaksi penjualan barang antik di Pasar Triwindu.

Solopos.com, SOLO — Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memukul penjualan suvenir dan barang antik di Solo. Penguatan dolar AS yang diprediksi mengatrol penjualan justru semakin menekan daya beli masyarakat terhadap produk kerajinan lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pedagang di Pasar Triwindu, Suryadi, mengatakan penjualan suvenir dan barang antik semakin anjlok pada tahun ini.

“Seharusnya, penguatan dolar itu diikuti dengan kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara. Tetapi kenyataannya enggak, daya beli masyarakat malah semakin menurun,” urainya saat ditemui di kiosnya, Rabu (9/9/2015).

Pedagang juga tidak bisa memanfaatkan momen liburan untuk menggenjot penjualan. Meski wisatawan masih cukup banyak, namun hanya sedikit yang tertarik untuk membeli kerajinan.

“Dulu sehari bisa sering mendapatkan pembeli. Sekarang, bisa seminggu enggak ada pembeli,” keluhnya.

Hingga saat ini, dia praktis mengandalkan penjualan lampu gantung kuno yang ditawarkan pada pasar lokal.

Lampu gantung kuno yang terbuat dari alumunium dijual dengan harga Rp275.000-Rp500.000 per buah. Lampu gantung yang terbuat dari besi dijual dengan harga Rp1 juta-Rp1,5 juta per buah. Sedangkan, lampu gantung dari kuningan dijual seharga Rp2juta-Rp2,5 juta per buah.

Penurunan penjualan juga dirasakan oleh pedagang lain, Sarmi Tono. “Sekarang hari libur atau hari biasa sama saja. Kami juga enggak berani menaikkan harga karena memang lagi sepi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya