SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Pelemahan Rupiah, BI mengklaim kondisi ekonomi dan sistem keuangan Indonesia cukup kuat.

Solopos.com, SOLO–Bank Indonesia (BI) mengklaim kondisi stabilitas ekonomi dan sistem keuangan Indonesia cukup kuat. Cadangan devisa yang dimiliki senilai US$107,55 miliar masih bisa untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang saat ini terus melemah.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ini dipengaruhi factor global sebagai dampak dari rencana bank sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga dan devaluasi yuan serta penurunan harga komoditas ekspor nonmigas. Kondisi tersebut menyebabkan investor menarik dananya dari negara berkembang.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan saat ini BI telah melakukan intervensi pasar valas, membeli surat berharga negara yang dijual investor di pasar sekunder senilai Rp26 triliun, menyerap rupiah untuk investasi jangka panjang supaya tidak digunakan untuk membeli dolar secara berlebihan. Valas yang dimiliki perbankan dan eksportir yang berada di luar negeri juga ditarik dengan menawarkan suku bunga lebih tinggi dan tenor lebih lama sehingga bisa menambah cadangan devisa negara.

“Pembelian valas juga dibatasi dari sebelumnya pembelian di bawah US$100.000 tanpa dokumen underlying, saat ini minimal US$25.000 harus menggunakan underlying. Hal ini dilakukan untuk mengurangi permintaan pasar [terhadap dolar],” ungkapnya saat ditemui wartawan di SMAN 3 Solo, Rabu (26/8/2015).

Menurut dia, aksi buyback atau membeli kembali saham badan usaha milik negara (BUMN) mampu meningkatkan harga indeks saham dan suku bunga obligasi turun. Hal ini membuat aksi jual saham investor asing sedikit mereda.

BI sulit memprediksi sampai kapan kondisi ini berlangsung mengingat pelemahan ekonomi terjadi secara global. Meski begitu, antisipasi dan upaya perbaikan kondisi ekonomi terus dilakukan termasuk rencana Federal Open Market Commite (FOMC) yang dilakukan The Fed untuk menentukan apakah akan menaikkan suku bunga atau tidak.

Sementara itu, BI juga mengadakan kegiatan BI Mengajar untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) BI dan memperingati HUT ke-70 RI dengan tema Cinta dan Kerja BI untuk Bangsa. Kegiatan ini dilakukan di sejumlah wilayah dengan menyasar SMA dan perguruan tinggi untuk mengkomunikasikan fungsi dan tugas BI ke masyarakat. Pada kesempatan tersebut, BI juga menyerahkan bantuan pembangunan sarana dan prasarana senilai Rp100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya