SOLOPOS.COM - Stadion Maguwoharjo Sleman (pssleman.id)

Solopos.com, SLEMAN–Kasus pelecehan seksual terhadap jurnalis perempuan terjadi di Stadion Maguwoharjo Sleman menjelang laga PSS Sleman melawan Borneo FC Samarinda, Kamis (7/7) malam. Pelecehan itu dilakukan suporter PSS terhadap wartawan perempuan yang sedang bertugas meliput laga leg pertama babak semifinal Piala Presiden 2022.

PSS Sleman mengutuk peristiwa tersebut. Selama ini PSS maupun suporter telah melakukan kampanye anti pelecehan seksual.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Untuk kejadian yang terjadi pada saat pertandingan PSS vs Borneo FC memang menjadi salah satu pelajaran buat Panitia Pelaksana Pertandingan dan tim PSS sendiri. Hal ini pun berdampak juga pada suporter, perlu diketahui bahwa mereka sudah melakukan kampanye untuk anti pelecehan seksual tidak hanya tim PSS tapi juga dari suporter,” ujar pelaksana Humas PSS, James Purba, seperti dikutip dari Official Site PSS Sleman, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga: Semifinal Piala Presiden 2022, PSS Akhirnya Berlaga di Maguwoharjo

Ekspedisi Mudik 2024

James Purba menyebutkan kampaye ini sudah digaungkan di sosial media jelang bergulirnya kick-off pertandingan. Ia pun berujar hal ini menjadi pembelajaran dan evaluasi penting bagi panpel serta manajemen PSS.

“Hal ini pun terjadi di luar kehendak kita dan kedepannya ini untuk evaluasi buat kita. Untuk korban pasti kita lindungi. Kedepannya kita menyiapkan hal-hal yang memang mendukung agar tidak terjadi lagi korban pelecehan seksual,” terang James.

“Agar yang menonton di Stadion Maguwoharjo bisa aman, nyaman terlebih untuk kaum perempuan,” imbuhnya.

Baca Juga: Borneo FC ke Semifinal Piala Presiden 2022 Tanpa Drama Adu Penalti

James Purba juga mengucapkan terima kasih kepada pihak korban yang meminta manajemen PSS melalui panpel untuk melakukan evaluasi, pembelajaran dan edukasi agar tidak terulang kejadian yang memalukan ini.

“Secara personal saya mengapresiasi kepada pihak korban yang meminta manajemen PSS untuk terlus melakukan evaluasi serta pembenahan dalam pelaksanaan pertandingan dan melakukan edukasi serta kampanye anti pelecehan seksual,” ucap James sembari menyatakan manajemen PSS pasti mendukung karena memiliki perhatian ke arah sana.

Manajemen PSS pun siap memberikan tindakan tegas apabila kejadian tersebut berulang.

Baca Juga: Sombong! Ini Pernyataan Pelatih Borneo FC Jelang Lawan PSS Sleman

“Kita tidak berharap terjadi lagi. Apabila ada tindakan pelecehan seksual terjadi lagi kita akan lebih tindak tegas lagi. Tentu saja kita melibatkan pihak kepolisian bersikap tegas serta meringkus pelaku. Hal ini tidak bisa dibiakan,” tegas James Purba.

James menjelaskan langkah-langkah yang Ia tempuh dalam mengambil tindakan kepada pelaku apabila kejadian tersebut terjadi lagi di Stadion Maguwoharjo.

“Pastinya, saya akan berkoordinasi dengan komunitas suporter, itu aspek yang paling penting. Pada kejadian kemarin, saya juga sudah sampaikan kepada pelaku bahwa kejadian ini menjadi efek negatif bukan kepada komunitas pelaku melainkan ke PSS. Itu harus kita jaga,” terang James.

Baca Juga: Tampil di Maguwoharjo, PSS Diminta Bermain Lepas Hadapi Borneo FC

Langkah strategis menjadi pilihan James untuk mengatisipasi kejadian pelecehan seksual dengan memberikan efek jera kepada pelaku.

“Saya berbicara untuk konteks kedepannya, kita meminta komunitas suporter untuk bersikap tegas apabila anggotanya kedapatan melakukann pelecehan seksual. Untuk pelaku, kita tidak beri kesempatan menonton di Stadion Maguwoharjo apabila itu terjadi lagi. Agar ada efek jera salah satunya itu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya