SOLOPOS.COM - Kursi di ruang tunggu pasien di Puskesmas Banguntapan, Bantul bertumbangan setelah diamuk oleh puluhan warga, Senin (19/10/2015) pagi. (Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Pelayanan Puskesmas Banguntapan dikeluhkan warga

Harianjogja.com, BANTUL– Puluhan warga Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul menyerang dan mengamuk di  Puskesmas Banguntapan II, memprotes buruknya layanan kesehatan di tempat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puluhan orang warga diantaranya terlihat membawa senjata tajam menyambangi Puskesmas Banguntapan II di Desa Tamanan pada Senin (19/10/2015) pagi. Mereka mengamuk dan menendang barang-barang yang ada di Puskesmas seperti kursi di ruang tunggu pasien, tong sampah, mobil ambulan serta menghamburkan puluhan lembar dokumen di meja pelayanan.

Beruntung, tidak ada korban luka dalam kejadian ini. Sejumlah aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul, kepolisian serta TNI langsung mengamankan massa yang terlihat beringas. Massa digiring ke ruang pertemuan di Balai Desa Tamanan, tak jauh dari Puskesmas Banguntapan II, untuk dipersilakan menyampaikan aspirasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Ibnu Santosa salah seorang warga mengungkapkan, serangan itu merupakan puncak kemarahan warga atas layanan Puskesmas Banguntapan II. “Sebenarnya kalau ditotal beberapa tahun ini masalah layanan itu banyak sekali, tapi puncaknya satu minggu kemarin ini,” ungkap Ibnu Santoso, Senin (19/10/2015) saat audiensi.

Pekan lalu, ada tiga kejadian yang memicu kemarahan warga. Pertama dialami seorang warga Tamanan yang sakit dan dalam kondisi koma. Keluarga korban meminta Puskesmas mengantarkan pasien ke Rumah Sakit (RS) lantaran kondisinya tidak memungkinkan ditangani petugas Puskesmas.

Namun petugas menolak meminjamkan ambulan dengan dalih harus dapat izin dari Kepala Puskesmas. Pasien tersebut sampai meninggal di Puskesmas tidak sempat diberi pertolongan oleh pihak rumah sakit.

Dua hari berikutnya, warga Dusun Grobogan mengalami kecelakaan. Dukuh beserta warga membantu mengantar ke Puskesmas. Ternyata korban harus dirujuk ke RS. Namun lagi-lagi ambulan Puskesmas tidak dapat digunakan karena harus seizin kepala.

Hari berikutnya, kejadian serupa terulang lagi. Pasien dengan kondisi kritis diantar ke Puskesmas dengan becak. Namun lima belas menit baru diturunkan petugas kesehatan dari atas becak.

Petugas dan warga bernama Rusidi yang mengantar pasien tersebut harus berdebat dengan petugas untuk meminta tolong meminjam ambulan untuk mengantar pasien ke RS. Belum sempat pasien dibawa ke RS, nyawanya sudah tidak tertolong.

“Kalau ambulan itu tidak digunakan untuk menolong pasien enggak usah dipajang di depan sana. Katanya Puskesmas melayani 24 jam tapi mana,” ungkap Zaerahman, Kepala Dusun Tamanan, Desa Tamanan yang juga memprotes layanan Puskesmas.

Warga juga mendesak agar petugas kesehatan di Puskesmas dimutasi lantaran dianggap berkinerja buruk serta meminta Kepala Puskesmas Banguntapan II Sugondo dipecat karena masalah ini.

“Kalau enggak becus bekerja, mutasi saja ke Rongkop [Gunungkidul] sana jangan di sini. Lalu anda sebagai Kepala Puskesmas jangan cuma minta maaf, apa nyawa yang sudah melayang itu bisa ditebus hanya dengan minta maaf,” tegas Gandung salah seorang warga tampak emosi.

Kepala Puskesmas Banguntapan II Sugondo mengakui, anak buahnya sudah melakukan kesalahan.

“Saya sebenarnya sudah berupaya memperbaiki semua ini. Saya selalu bilang jangan utamakan prosedur tapi keselamatan pasien ternyata belum dilakukan,” klaim Sugondo.

Ia berjanji akan memperbaiki pelayanan di Puskesmas Banguntapan II. Sugondo juga siap bertanggungjawab atas kejadian ini. Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Bantul Bintarta menyatakan, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Maya Sintowati telah memberikan teguran keras kepada Kepala Puskesmas Banguntapan II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya