SOLOPOS.COM - Penyerahan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) ke 35 orang di Desa Kemasan Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, dalam Acara Hari Kesehatan Nasional, Rabu (9/11/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI Kepala Puskesmas Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, Yeni Maharani, mengatakan keberadaan pelayanan kesehatan tradisional (hattra) di Boyolali, khususnya di Kecamatan Sawit semakin menjamur.

“Memang akhir-akhir ini sudah mulai berkembang. Ini merupakan suatu kebanggan bagi kami, potensi-potensi hattra di Sawit itu begitu bagusnya,” ucap Yeni kepada Solopos.com, saat acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 58 di Desa Kemasan Kecamatan Sawit.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Yeni mengatakan praktik hattra perlu ada legalisasi, perlu diverifikasi layak atau tidak dia melakukan kegiatan.

Menurut Yeni, hattra yang aman mesti dipastikan punya Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT). Permohonan STPT bisa dilakuan melalui beberapa prosedur dan ketentuan.

“Mengumpulkan segala assesment yang harus dipenuhi, ada verifikasi, ada visitasi, sehingga ditentukan layak tidaknya mereka untuk menjalankan praktik sebagai penyehat tradisional,” jelas dia.

Baca jaga: Kemenkes Terbitkan Prosedur Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Yeni menjelaskan STPT ini bukan yang kali pertama dikeluarkan. Sebelumnya, kata Yeni, STPT sudah ada, tapi di tingkat kabupaten. Perkembangan hattra di Sawit dari yang sebelumnya berjumlah belasan, saat ini sudah mencapai 55 orang.

Lebih lanjut, Yeni mengatakan usia para hattra di Kecamatan Sawit tidak selalu paruh baya. Tapi ada yang masih berusia muda, misalnya hattra untuk totok wajah.

Kemudian, untuk bentuk hattra yang lain bisa seperti terapi listrik, bekam, dan terapi kesehatan tradisional lainnya.

“Harapannya semua yang menjalankan praktik penyehat tradisional, sehingga benar-benar bisa menjadi mitra kerja kami di bidang kesehatan. Bisa juga menjadi mitra kerja untuk edukasi terkait masalah kesehatan,” jelasnya.

Dan yang terpenting, kata Yeni, kami dan hattra bisa selalu berkoordinasi dan berkomunikasi terkait kesehatan tradisional, terkait pembinaan khususnya.

Baca juga: Kemenkes Terbitkan Prosedur Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Menurut Yeni, hattra harus bisa update terkait masalah-masalah kesehatan dan praktik mereka, sama seperti medis yang lain.

Dalam perayaan HKN itu, ada 35 hattra yang mendapat pengukuhan STPT. Sertifikat tersebut diserahkan secara langsung oleh ketua DPRD Boyolali, Marsono yang ikut menghadiri perayaan HKN di Kecamatan Sawit.

“Yang mendapat hari ini 35, sebenarnya 36 tapi 35 karena yang satu meninggal. Dan ini terus berkembang, Ini ada yang terproses tiga juga, jadi belum semua nya punya STPT dari 55 orang itu,” ucap Yeni.

Yeni menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat dan pemerintah setempat yang mendukung program-program penanganan masalah kesehatan di Kecamatan Sawit.

“Karena dengan bantuan semuanya, dari lintas sektor, lintas program masyarakat, bahwa pembangunan kesehatan di kecamatan sawit ini bisa kita jalankan dengan sebaik-baiknya,” ucap dia.

Baca juga: RSUD Tangen Sragen Ditarget 23 Juni Beroperasi, 2023 Layani Pasien BPJS

Sementara, Ketua DPRD Boyolali, Marsono mengapresiasi perayaan HKN di Kecamatan Sawit. Dalam sambutannya, Marsono mengatakan perayaan HKN di Kecamatan Sawit wujud kebersamaan dan kekompakan masyarakat.

”Mungkin yang mengadakan semeriah ini di Kecamatan Sawit. Maturnuwun ini wujud kebersamaan kecamatan sawit. Dan saya tahu, yang seperti ini tidak hanya di bidang kesehtaan saja, di bidang hal-hal lain tentu akan sama. Di kecamatan sawit guyup, rukun, kompak, salam e koyo Boyolali. Salam metal,” terangnya dalam sambutan.

Kemudian, Camat Sawit, Yanuar Susetyo Tri Wicaksono mengatakan sudah tiga tahun konsep Gerakan Bersama Menuju Sawit Sehat (Gema Juwitha) berjalan ke arah positif.

Jadi lebih optimal secara kinerja bahwa setiap tahun pasti ada inovasi atau peningkatan kegiatan. Yanuar juga mengucapkan keberhasilan ini juga tidak lepas dari dukungan para kepala desa.

Baca juga: Dinkes Karanganyar Pastikan Puskesmas Tetap Buka Selama Lebaran

“Untuk itu saya ucapkan seluruh komponen gema juwitha di kecamatan sawit dari unsur kesehtaan, ODGJ, difabel, kesehatan tradisional,” ucapnya dalam sambutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya