SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pelayanan kesehatan di Turi Sleman masih kekurangan tenaga kerja

Harianjogja.com, SLEMAN – Meski memiliki tenaga yang minim, Puskesmas Kecamatan Turi Kabupaten Sleman memberikan layanan selama 24 jam. Dalam setahun mampu melayani 29.000 pasien dari total jumlah penduduk kecamatan tersebut berada di angkat 35.000 jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Puskemas Turi Dulzaini mengakui, kekurangan tenaga medis terutama perawat dalam melayani masyarakat di Kecamatan Turi dengan jumlah 35.000 jiwa.

Alasannya, kondisi geososial dan ekonomi masyarakat Turi berbeda dengan kecamatan lain. Banyak warga yang jika sakit tidak langsung datang ke puskesmas karena tidak memiliki kendaraan atau tak ada yang mengantar.

“Itu fakta, Turi itu luas, penduduknya sampai paling atas [lereng Merapi] ada, mereka tidak semua punya alat trasnportasi sehingga kalau sakit tidak bisa datang ke Puskesmas karena jauh,” terangnya saat ditemui Harianjogja.com, Kamis (21/7/2016).

Oleh karena itu, guna meningkatkan pelayanan, pihaknya konsisten dengan memprioritaskan pelaksanaan Puskesmas keliling untuk menjangkau dusun hingga tingkat rukun warga (RW). Setiap titik rata-rata bisa dijangkau sekali dalam setiap bulan.

Setiap satu regu puskesmas keliling berjumlah tiga hingga empat orang, terdiri atas dokter, petugas pendaftar dan perawat. Para petugas ini berkeliling dari satu lokasi ke tempat lain untuk melayani pengobatan terutama di dusun peloson seperti Pedukuhan Tunggularum, Wonokerto, Turi.

“Setiap kali tim puskesmas keliling ini datang, itu antusiasme warga sangat tinggi, mereka banyak yang datang untuk berobat,” kata dia.

Dengan keterbatasan personel, pihaknya tetap mengupayakan pelayanan prima bagi warga yang datang ke Puskesmas. Bahkan, Puskesmas Turi memberikan pelayanan selama 24 jam dan membuka rawat inap meski hanya memiliki tiga orang dokter utama dan enam dokter intensif bantuan dari Kementerian Kesehatan.

Dulzaini mengatakan, kunjungan pasien ke Puskesmas Turi rata-rata per tahun mencapai 29.000 orang seperti yang terjadi pada 2015. Selain itu, untuk poli gigi, meski biasanya tergolong jarang warga desa yang memanfaatkan layanan ini, namun di Turi setiap bulan tercatat ada 300 hingga 350 pasien yang memeriksakan gigi.

Pasien hipertensi paling mendominasi diagnosa medis di puskesmas ini. Sedangkan demam berdarah, kata Dulzaini, nyaris tidak ada kasus. “Ada sekitar 10,5% dari total jumlah penduduk Turi, yang menggunakan layanan Puskesmas untuk pemeriksaan gigi,” kata Dulzaini.

Selain tiga dokter utama dan enam dokter intensive, Puskesmas Turi memiliki 12 orang bidan, 10 orang perawat 10. Sedangkan untuk tenaga psikolog, sanitarian, rekam medik, analis kesehatan, nutirionis, promo kesehatan, masing-masing satu orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya