SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan BPJS di RSUD Moewardi (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO—Rumah sakit di wilayah Soloraya masih kesulitan menerapkan bridging system  atau sistem online dalam pelaksanaan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Minimnya jumlah tenaga ahli dibidang teknologi informasi serta lemahnya jaringan internet menjadi kendala teknis dalam penerapan bridging system.

Hal tersebut mengemuka dalam Sharing Teknologi Informasi tentang Bridging System Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Solo dengan BPJS di Ruang Auditorium RS Ortopedi, Rabu (24/6/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan tersebut diikuti RSUD se-Jawa Tengah. Pelaksana IT RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, Juliyarto menerangkan bridging system merupakan penggunaan fasilitas IT untuk meningkatkan mutu pelayanan baik kepada peserta maupun fasilitas kesehatan rumah sakit. Bridging system ini menghubungkan dua sistem yang berbeda, yakni sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit dengan SIM BPJS.

Selain itu kecepatan dalam proses pengelolaan baik klaim, piutang, verifikasi dan lain sebagainya. Namun, dia menambahkan bridging system yang dikembangkan BPJS belum bisa direalisasikan di seluruh rumah sakit. Dikatakannya, ada beberapa kendala teknis di antaranya minimnya tenaga ahli IT serta jaringan internet.

“Bridging system ini sebenarnya bagus kalau dilaksanakan karena mempercepat pelayanan seperti urusan klaim, tapi kendalanya jumlah tenaga masih sedikit dan butuh jaringan internet yang bagus,” tuturnya.

Dia menyebutkan jumlah tenaga IT di RSUD Soeratno Gemolong hanya dua orang. Minimal, dia menambahkan dibutuhkan enam tenaga IT untuk operasional tersebut. Dengan kondisi ini, dia menambahkan bridging system belum bisa diterapkan.

Senada disampaikan perwakilan dari RSUD Jengglong, Karanganyar, Kasyfi Hartanti. RSUD, lanjutnya, penerapan bridging system tengah dalam proses. Dibutuhkan waktu panjang untuk bisa merealisasikannya. “Tenaga IT kami terbatas, jadi butuh tenaga IT baru. Kami juga butuh belajar banyak,” ujarnya.

Kepala BPJS Kesehatan Solo Agus Purwono mengatakan sejauh ini rumah sakit yang sudah melakukan bridging system dengan BPJS kesehatan baru RS Ortopedi Prof. Dr. Soeharso dan RSUD dr Moewardi Solo. Agus menerangkan bridging system merupakan penyatuan sistem program BPJS, kementrian kesehatan dan rumah sakit. Selama ini yang sudah terkoneksi baru BPJS dengan Kemenkes.

Sedangkan dengan rumah sakit belum terkoneksi, karena itu dikembangkan bridging system untuk mempercepat layanan yang ada. “Kami berharap seluruh rumah sakit bisa menerapkan bridging system, tapi memang kendala teknisnya koneksi internet sama tenaga IT,” tuturnya.

Dia mengatakan tujuan bridging system adalah meningkatkan efektivitas entry data processing serta kecepatan dalam proses pengelolaan klaim, piutang dan lain-lain. Dia juga menambahkan untuk memangkas antrean panjang pasien program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan aplikasikan bridging system. Dengan aplikasi sistem ini memungkinkan dua sistem yang berbeda dari fasilitas teknologi (web service) dapat dioperasikan bersama tanpa ada intervensi antar satu dengan lainnya.

“Dalam layanan JKN, ada tiga unsur yang bergabung yakni BPJS Kesehatan, rumah sakit dan mekanisme INA CBGs Kemenkes,” paparnya.

Selama ini pengoperasian tiga sistem yang berbeda tersebut telah membuat repot baik pasien, rumah sakit maupun tenaga dokter. Selain antrean panjang, pasien tidak memiliki kepastian kapan akan ditangani oleh dokter. Dengan aplikasi bridging system, maka seorang pasien peserta JKN tidak harus antre lama untuk mengakses layanan kesehatan di rumah sakit karena data sudah menyatu.

“Bagi rumah sakit, sistem ini akan memberikan keuntungan antara lain meningkatkan layanan administrasi peserta, menghemat SDM dan sarana prasarana, perekaman data pelayanan kesehatan dan proses pengajuan klain menjadi lebih cepat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya