SOLOPOS.COM - Petugas mendeteksi suhu tubuh pengunjung di depan gerbang Dispendukcapil Sragen, Kamis (5/11/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN —Pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) daring di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen meningkat saat pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi pelayanan daring Dispendukcapil Sragen hanya berkisar 970 orang per hari tetapi di masa pandemi justru meningkat sampai 1.776 orang per hari atau meningkat 83,09%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peningkatan jumlah pengguna layanan daring itu menunjukkan adanya kesadaran masyarakat Sragen dalam pelayanan jarak jauh.

Ini Pilihan Sri Mulyani Bangkit dari Resesi

Kendati angka pelayanan daring tinggi, Dispendukcapil Sragen masih membuka pelayanan tatap muka khusus untuk legalisasi dokumen dan pelayanan lainnya yang belum masuk dalam pelayanan daring lewat Pandu Online.

Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dispendukcapil Sragen Dani Wahyu Setiawan saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (5/11/2020), menyampaikan semua orang yang datang untuk pelayanan tatap muka nantinya juga diarahkan ke pelayanan daring, kecuali untuk pelayanan yang belum masuk dalam sistem daring.

Objek Wisata Klaten Terapkan Screening Online dan Offline untuk Pengunjung

Dia mengatakan pelayanan tatap muka pun dibatasi sebanyak 50 orang dan diberi toleransi sampai 25 orang per hari.

“Untuk pelayanan tatap muka, kami menyiapkan satu petugas untuk penegakan protokol kesehatan di depan pagar pintu masuk halaman Dispendukcapil. Orang yang masuk diperiksa suhu badannya dan disemprot kedua tangan mereka dengan cairan hand sanitizer. Sebelum ruang pelayanan pun disediakan tempat cuci tangan,” ujar Dani.

Satu ruang pelayanan itu cukup untuk memuat 50 orang. Dani mengakui dalam pelayanan belum ada penanda silang untuk jaga jarak pada kursi antrean.

Dokumen Dikirim Lewat Pos

Dani saat melihat lokasi pelayanan sempat mengingatkan warga yang mengurus adminduk untuk jaga jarak. Dia mengatakan kalau pelayanan sampai 75 orang itu penuh maka pelayanan ditutup, kecuali yang bersifat darurat.

“Rata-rata yang datang bisa sampai 100 orang. Biasanya setelah pukul 12.00 WIB, sudah sepi warga yang datang untuk mengurus dokumen adminduk. Mereka memilih menggunakan aplikasi daring. Mereka tinggal mengunggah persyaratan dan dokumen sudah dikirim lewat pos,” ujarnya.

Dani menerangkan pada awal pandemi pelayanan daring memang belum masif. Namun, belakangan Dani melihat ada tren kenaikan pelayanan daring secara harian. Angka per awal November 2020, sebut Dani, angka pelayanannya sampai 1.776 orang per hari.

Begini Gembiranya Siswa Kota Madiun Jelang Pembelajaran Tatap Muka

Tren kenaikan ini melebihi pelayanan harian saat sebelum pandemi dan angkanya hampir dua kali lipat.

Terpisah, seorang remaja berumur 17 tahun asal Gondang, Fitri, datang ke Dispendukcapil Sragen didampingi temannya. Fitri ingin membuat kartu tanda penduduk (KTP) baru tetapi harus mengubah keterangan tahun lahir pada kartu keluarga karena tidak sesuai dengan akta kelahiran dan ijazah.

“Ternyata tadi diarahkan untuk mengisi persyaratan secara daring. Awalnya saya tidak tahu kalau ada pelayanan daring,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya