SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

Kanalsemarang.com, KUDUS—Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kudus, Jateng, menunda penyaluran air bersih terhadap 900 pelanggan di Kecamatan Dawe menyusul salah satu sumur produksinya hingga kini belum dioperasikan karena belum tersedianya jaringan instalasi listrik PLN.

“Sebetulnya, 900 warga yang menantikan pasokan air bersih dari PDAM tersebar di Desa Lau dan Piji, Kecamatan Dawe, Kudus, karena dalam waktu dekat akan memasuki masa krisis air bersih di daerah mereka,” kata Direktur PDAM Kudus, Ahmadi Syafa didampingi Kasubag Produksi, Zainal Fathikin, Selasa (19/8/2014).

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Pengalaman sebelumnya, kata dia, sumber air yang sebelumnya dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap memasuki musim kemarau dipastikan mengering sehingga salah satu alternatifnya menggunakan pasokan air bersih dari PDAM.

Di Kecamatan Dawe, kata dia, PDAM Kudus memang memiliki tiga sumur produksi dengan kapasitas 10 liter air per detik, salah satu sumur produksinya berada di daerah pegunungan yang dipastikan memiliki sumber air yang cukup sehingga nantinya bisa membantu suplai air terhadap sejumlah warga sekitar.

Dua sumur produksi yang sudah beroperasi lebih dahulu, kata dia, hanya mampu menyuplai air dengan kapasitas kurang dari 8 liter per detik, karena posisi sumur produksinya lebih rendah dibandingkan dengan permukiman masyarakat yang selama ini menggantungkan suplai air bersihnya dari PDAM.

Untuk itu, kata dia, suplai air yang bisa dinikmati sekitar 600-an pelanggan tidak berlangsung selama 24 jam, melainkan pada jam-jam tertentu.

Apabila sumur produksi yang baru bisa dioperasikan secepatnya, kata dia, masyarakat setempat termasuk 900 sambungan rumah tangga yang baru bisa menikmati aliran air selama sehari penuh.

Upaya mendapatkan suplai energi listrik dari PLN, kata dia, sudah diupayakan PDAM Kudus sejak April 2014 dan kembali menanyakan kepada PT PLN Kudus pada 6 Agustus 2014.

“Akan tetapi, hingga kini belum bisa dipastikan kapan mendapatkan aliran energi listrik PLN sehingga sumur produksi PDAM bisa dioperasikan untuk menyuplai air bersih kepada masyarakat,” ujarnya.

Apabila dalam jangka waktu tertentu tidak kunjung ada kepastian, kata dia, PDAM Kudus terpaksa menyiapkan generator set (genset) untuk mengoperasikan sumur produksinya sementara sambil menunggu PLN.

Hanya saja, lanjut dia, biaya pengoperasiannya dipastikan jauh lebih mahal, dibanding dengan menggunakan energi listrik.

Manajer PLN Rayon Kudus Kota, Agus Suwarsono menanggapi hal itu, mengungkapkan, kewenangan penyambungan menjadi kewenangan PLN Area Kudus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya