SOLOPOS.COM - Petugas mengecap tangan peserta ujian kecakapan Bahasa Korea bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebelum memasuki ruang ujian di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Solo, Minggu (15/6/2014). Ujian Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean Paper Based Test (EPS-TOPIK PBT) 2014 untuk calon TKI yang akan bekerja di Korea Selatan (Korsel) tersebut diikuti sebanyak 11886 peserta (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Petugas mengecap tangan peserta ujian kecakapan Bahasa Korea bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebelum memasuki ruang ujian di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Solo, Minggu (15/6/2014). Ujian Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean Paper Based Test (EPS-TOPIK PBT) 2014 untuk calon TKI yang akan bekerja di Korea Selatan (Korsel) tersebut diikuti sebanyak 11886 peserta (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Petugas mengecap tangan peserta ujian kecakapan Bahasa Korea bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebelum memasuki ruang ujian di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Solo, Minggu (15/6/2014). (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Latihan Kerja Luar Negeri provinsi setempat terus memberikan berbagai bentuk pelatihan kepada calon tenaga kerja Indonesia yang akan berangkat ke luar negeri agar mempunyai keterampilan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selain mendapat pelatihan secara teori dan praktik mengenai cara merawat bayi dan orang jompo, memasak, menata tempat tidur, para calon TKI juga kami berikan pemahaman mengenai human trafficking, sehingga ketika menjadi TKI di luar negeri tidak terlibat kasus,” kata Kepala BLKLN Jateng Wisnu Surya Brata seperti dikutipa Antara, Rabu (24/9/2014)

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menjelaskan bahwa Pemprov Jateng menganggarkan dana sebesar Rp840 juta untuk keperluan pemberian pelatihan dan keterampilan bagi calon TKI yang akan berangkat ke beberapa negara di Asia Pasifik seperti Hongkong, Taiwan, Malaysia, dan Singapura.

Menurut dia, anggaran tersebut untuk melatih ratusan calon TKI yang dikirimkan oleh penyalur jasa tenaga kerja Indonesia setiap tahun dan durasi pelatihan bagi calon TKI juga berbeda-beda disesuaikan dengan negara tujuan.

“Pelatihan untuk calon TKI Hongkong dan Taiwan berlangsung selama dua bulan, sedangkan calon TKI Singapura akan dididik selama 40 hari, dan calon TKI Malaysia 20 hari,” ujarnya.

Jika sudah selesai mendapat pelatihan, kata dia, para calon TKI akan diuji tes kompetensi oleh pihak dari luar BLKLN Jateng dan setelah dinyatakan lulus, baru bisa diberangkatkan ke berbagai negara tujuan.

Wisnu mengungkapkan bahwa minat masyarakat di Jateng untuk bekerja sebagai TKI di luar negeri cukup tinggi, meskipun hanya sebagai pembantu rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya