SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan pelatihan kerja (JIBI/JIBI/Solopos)

Pelatihan tenaga di Bojonegoro dilaksanakan sebanyak 4.000 paket.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp3 miliar dalam APBD 2016 untuk menggelar pelatihan keterampilan 4.000 paket, kejuruan wirausaha dan sertifikasi. Hal itu sebagai usaha meningkatkan kemampuan tenaga kerja di wilayah setempat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Alokasi anggaran Rp3 miliar itu, hanya cukup untuk menggelar pelatihan keterampilan dengan jumlah sekitar 3.000 paket,” kata Kasi Perluasan dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro Sugi Hartono, di Bojonegoro, Jumat (22/4/2016).

Meski demikian, ia optimistis target pelatihan keterampilan sebanyak 4.000 paket bisa tercapai, bahkan kemungkinan bisa terlampaui, karena masih ada alokasi anggaran dari APBN dan APBD Jawa Timur.

Selain itu, lanjut dia, juga ada program corporate social responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan)/CSR dari sejumlah perusahaan migas. “Sesuai perhitungan jumlah pelatihan keterampilan baik kejuruan wira usaha dan kejuruan sertifikasi, bisa tercapai sekitar 4.300 paket,” ucapnya.

Ia menjelaskan jumlah paket pelatihan keterampilan di daerahnya tahun ini menurun, dibandingkan tahun yang bisa direalisasikan sebanyak 13.200 paket, dengan alokasi anggaran sekitar Rp8 miliar. Paket pelatihan keterampilan tahun lalu itu, juga memperoleh alokasi dana dari APBN, APBD Jawa Timur, juga CSR perusahaan migas.

“Terjadinya penurunan alokasi anggaran pelatihan keterampilan, disebabkan perolehan dana bagi hasil [DBH] migas Bojonegoro menurun,” tandasnya.

Sesuai data, katanya, jumlah pendaftar pelatihan keterampilan tahun ini, baik kejuruan wira usaha dan kejuruan sertifikasi mencapai 6.000 tenaga kerja.

Pelatihan tenaga kerja yang akan digelar tersebut terbagi menjadi 22 kejuruan wiraswasta, antara lain, menjahit, membuat kue, rias pengatin dan 14 kejuruan sertifikasi. “Ada satu kejuruan wira usaha merawat lansia ditiadakan, karena tahun lalu tidak ada pendaftarnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya