SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Almarhum Bruno Metsu (JIBI/Ist/google image)

Almarhum Bruno Metsu (JIBI/Ist/google image)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solopos.com, LILLE — Pelatih asal Prancis Bruno Metsu, yang terkenal setelah membawa Senegal ke perempat-final Piala Dunia 2002, meninggal dunia pada usia 59 tahun karena kanker.

“Dia meninggal dunia tadi malam pukul 3:30,” Herve Beddeleem, Direktur Eksekutif klub basket BCM Gravelines-Dunkirk mengatakan kepada AFP, dan dikonfirmasi laporan surat kabar La Voix du Nord dikutip kantor berita Antara, Selasa (15/10/2013).

“Saya sangat terkejut dengan berita ini. Bruno memiliki segalanya untuk bahagia – karir profesional yang cemerlang, uang, perkawinan yang bahagia dan anak-anaknya dan kemudian kanker merenggutnya. Itu semua sangat luar biasa,” ia menambahkan.

Metsu lengser sebagai pelatih klub divisi I Dubai Al Wasl pada Oktober karena alasan kesehatan. Dia kemudian menyatakan kepada surat kabar L`Equipe pada Juli bahwa dia telah didiagnosa menderita kanker setelah menjalani serangkaian tes untuk menemukan penyebab sakitnya itu.

“Saya menjalani tes medis dan seseorang mengatakan kepada saya bahwa saya mengidap kanker. `Anda menderita kanker usus, hati dan paru-paru.` Mereka menyebutkan bahwa sisa waktu saya tinggal tiga bulan lagi dan itu semua sangat mengejutkan,” ujarnya.

Mudah dikenali di pinggur lapangan dengan setelan pakaian necis dan rambut panjang, Metsu membuat sensasi di Piala Dunia 2002 ketika tim Senegal-nya mengalahkan juara bertahan Prancis di laga pembuka.

Tim berjuluk “The Lion of Teranga” selanjutnya melangkah hingga babak perempat final sebelum akhirnya ditundukkan Turki dengan skor 1-0.

Hanya beberapa bulan menjelang final Piala Dunia, Metsu juga sukses membawa Senegal tampil di final Piala Negara-Negara Afrika 2002 dimana pada babak itu mereka dikalahkan kamerun melalui penalti.

“Ini merupakan kehilangan besar bagi Senegal, Bruno metsu tidak hanya mewarnai sepak bola Senegal, tetapi juga keseluruhan sejarah Senegal,” ujar Presiden Federasi Sepak Bola Senegal Augustin Senghor kepada AFP.

Setelah sukses berkiprah di Senegal, Metsu kemudian melatih disejumlah klub beberapa negara di kawasan teluk, dan sukses menjuarai Gulf Cup bersama Uni Emirat Arab pada 2007.

“Saya merasa kehilangan saudara,” ujar Michel Rouquette, yang turut bekerjasama dengan Metsu di klub Prancis Sedan dan menjadi asistennya di klub Qatar Al-Gharafa. (JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya