SOLOPOS.COM - Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA – Pelatih kepala ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, memuji karakter anak didiknya Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang mempunyai daya juang tinggi sehingga bisa menjuarai Hylo Open 2022.

Rehan/Lisa menjadi juara turnamen BWF World Tour Super 300 tersebut setelah mengalahkan pasangan China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, dengan skor 21-17, 21-15 pada final di Jerman, Senin (7/11/2022) dini hari WIB. Itu menjadi gelar juara perdana mereka dalam ajang BWF World Tour sejak keduanya dipasangkan pada 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang menjadi kunci kemenangan Rehan/Lisa dalam partai final ini adalah segi kekompakan dan komunikasi di tengah lapangan yang bisa terjaga terus dari awal sampai akhir pertandingan. Selain itu, didukung faktor semangat juang mereka yang luar biasa,” ungkap Nova dikutip Antara, Senin (7/11/2022).

“Karakter mereka berdua, saya akui juga bagus. Ini yang akan menjadi sisi keunggulan mereka dibanding pasangan lainnya,” ujar dia.

Ganda campuran Indonesia belum pernah menaiki podium tertinggi dalam turnamen dunia BWF sejak pelatnas ditinggalkan dua pasangan senior, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Baca Juga: Ini Komentar Pelatih Seusai Anthony Ginting Juara di Hylo Open 2022

Sejak kepergian dua pasangan tersebut, pencapaian terbaik ganda campuran Indonesia hanyalah semifinal Rehan/Lisa di French Open 2022 Super 750. Indonesia juga pernah mencapai hasil bagus saat Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mencapai final Malaysia Masters 2022 Super 500 pada Juli 2022.

Nova berharap kesuksesan Rehan/Lisa di Jerman dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menghadapi pasangan-pasangan top elite dunia pada kejuaraan berikutnya.

Baca Juga: Profil Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong: Tak Pernah Kalah di Final Sepanjang 2022

Keberhasilan Rehan/Lisa juga diharapkan dapat menjadi energi positif dan suntikan semangat bagi pasangan ganda campuran lainnya agar tidak mudah menyerah saat bertanding.

“Untuk pasangan yang lain, yang paling kelihatan evaluasinya adalah masalah non-teknis. Mereka mudah down. Mereka kurang tenang dalam bermain. Saat poin sudah unggul, mereka sering jadi panik ketika disusul lawan. Ini yang harus dibenahi dan dipoles lagi agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi,” kata Nova.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya