SOLOPOS.COM - Pemain timnas Brunei Darussalam, Hendra Azam Idris (kanan) dan pelatih Mario Rivera (kiri) saat mengikuti jumpa pers jelang laga pertama melawan Brunei Darussalam di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (11/10/2023). (Antara/Zaro Ezza Syachniar)

Solopos.com, SOLO–Pelatih timnas Brunei Darussalam Mario Rivera realistis dalam menatap laga leg kedua kualifikasi babak pertama zona Asia Piala Dunia 2026 melawan Indonesia, Selasa (17/10/2023) nanti malam.

Dia sudah tak memikirkan peluang lolos ke babak kedua kualifikasi. Sebab, tim asuhannya harus menang dengan margin tujuh jika ingin lolos ke babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Itu sangat sulit diwujudkan Brunei.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Laga itu memang penentuan siapa yang akan lolos ke babak kedua dan masuk Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Irak, Vietnam dan Filipina.

Brunei cukup hanya ingin menang dari Indonesia untuk membalas kekalahan 0-6 yang dialami dalam laga leg 1, Kamis (12/10/2023) lalu.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari sejumlah sumber, meski realistis tetapi dia akan mengerahkan seluruh kekuatan untuk bermain menyerang pada laga leg 2 di kandang sendiri, Stadion Hassanal Bolkiah, malam nanti.

Pelatih Brunei Darussalam Mario Rivera optimistis skuad asuhannya memberikan yang lebih baik saat melawan tim Merah Putih. Terlebih, timnas Brunei akan bermain di hadapan pendukung sendiri.

Itu akan mendongkrak semangat para pemain untuk mengeluarkan penampilan terbaik.

Bahkan Mario mengklaim sudah mengetahui kekuatan timnya dan kelemahan skuad Garuda. Dia akan memanfaatkan celah itu untuk membuktikan Brunei bisa memberi perlawanan sengit.

“Yang terpenting kami tahu kekuatan kami dan kelemahan Indonesia. Kami akan coba memanfaatkannya untuk memenangkan pertandingan,” kata Mario kepada media belum lama ini.

Pelatih Brunei Darussalam asal Spanyol tersebut berambisi memenangi laga leg 2 melawan Indonesia meski dianggap sebelah mata.

Dia tak memungkiri rekor pertemuan tak berpihak pada timnya. Terlebih, pada laga leg 1 Brunei dibantai 0-6 oleh Indonesia.

Saat laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta itu, Brunei hanya mampu mencatatkan 15% penguasaan bola.

Pelatih Brunei Darussalam itu tak menutup mata bahwa sepak bola Brunei semakin tertinggal dari sepak bola negara Asia Tenggara lainnya. Bahkan, untuk mendapatkan pemain berkualitas untuk timnas saja sulit karena sumber daya manusia (SDM) bidang sepak bola di Brunei terbatas.

Bahkan klub ternama Brunei, DPMM, harus mengikuti kompetisi di negara lain agar para pemain makin terasah.

Sebelumnya, pelatih Brunei Darussalam Mario Rivera menyebut timnya tak beruntung karena mendapatkan undian bertemu Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Itu karena ia menilai Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong merupakan negara terkuat yang ditemui negaranya di ronde pertama kualifikasi zona Asia Piala Dunia 2026.

Secara peringkat dunia FIFA, Brunei memang terpaut cukup jauh dari Indonesia. Timnas sepak bola negara yang mempunyai Ibu Kota Bandar Seri Begawan berada di peringkat 191 dunia. Sementara, Indonesia berada 44 peringkat di atasnya yaitu di peringkat ke-147 dunia.

“Kami tidak beruntung karena dalam undian kami akan bermain melawan negara terkuat yang bisa kami lawan,” kata pelatih Brunei Darussalam Rivera pada jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu pekan lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya