SOLOPOS.COM - Ilustrasi lomba lari Semarang 10K. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah pelari elite nasional dan mancanegara bakal bersaing dalam lomba lari Semarang 10K, Minggu (15/12/2019) besok.

Para pelari kelas dunia itu bakal turun di nomor putra maupun putri. Di kelompok putra, antara lain bakal tampil James Karanja (Kenya), Tariku Demelash Abera (Ethiopia), Agus Prayogo (Indonesia), dan Nur Shodiq (Indonesia). Sedangkan, pelari elite perempuan di antaranya adalah Jackline Nzivo (Kenya), Isabellah Kigen (Kenya), Odekta Elvina Naibaho (Indonesia), dan Triyaningsih (Indonesia).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pelari top tersebut merupakan bagian dari 2.000 peserta yang akan bersaing dalam lomba lari Semarang 10K yang dijadwalkan Minggu mulai pukul 06.00 WIB. Mereka akan mengawali dan mengakhiri lomda di depan Balai Kota Semarang.

Mengusung konsep Sport and Heritage Tourism, peserta dapat berlari melintasi rute budaya dan arsitektur Kota Lama Semarang. Semarang 10K tahun ini terbagi dalam tiga kategori, 10K Open sebanyak 26% peserta, 10K Nasional sebanyak 72% peserta, dan 10K Pelajar sebanyak 2% peserta. Peserta yang berasal dari luar Kota Semarang sebanyak 68% dengan total pelari asing sebanyak 13 peserta.

Semarang 10K selain diramaikan pelari elite yang terdiri atas 18 pelari elite putra dan 13 pelari elite putri, lomba lari ini juga menjadi ajang untuk memperbaiki catatan waktu atau personal best. Hal ini disebabkan karena rute lari yang relatif datar, steril dari kendaraan, dan ruas jalan yang lebar sehingga pelari dapat maksimal dalam pencatatan waktu.

Penyelenggara lomba Budiman Tanuredjo, Jumat (13/12/2019), mengatakan pihaknya bangga dan terhormat dipercaya untuk kali kedua  menjadi mitra dalam penyelenggaraan Semarang 10K oleh Pemerintah Kota Semarang.

“Bagi kami, Kota Semarang memiliki modal wisata yang sangat potensial, yakni kekayaan bangunan tua dan bersejarah. Selain gedung Lawang Sewu dan Tugu Muda, kawasan Kota Lama yang makin bersinar setelah proses revitalisasi, menjadi salah satu tujuan wisata ikonik di Semarang. Dengan konsep pariwisata olahraga (sport tourism), potensi wisata itu dikombinasikan dengan event lari Semarang 10K, yang mulai berlangsung sejak 2018,” kata Budiman di Semarang.

Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, keberadaan Semarang sebagai kota yang mudah diakses, baik lewat udara, dan perjalanan darat, terutama setelah berfungsinya jalan tol dari Jakarta hingga Kota Semarang, membuat minat peserta Semarang 10K tidak memudar.

Artinya, semangat Pemkot Semarang untuk menggairahkan kunjungan wisata terwujud dengan jumlah peserta yang berasal dari luar Semarang yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 68%.

Lomba lari penutup tahun ini menggunakan rute baru pasca-revitalisasi. Kali ini peserta diajak melintasi lebih banyak jalur di Kota Lama Semarang. Ini tentu menjadi pengalaman seru dan berkesan bagi peserta.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya