SOLOPOS.COM - Keluarga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menghadiri pelantikan di Semarang (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Keluarga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menghadiri pelantikan di Semarang (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Keluarga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menghadiri pelantikan di Semarang (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Kehadiran sepuluh orang, enam perempuan, salah satunya anak-anak, dan empat pria menarik perhatian tamu undangan yang hadir pada pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur, Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko di Gedung DPRD Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (23/8/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebab kehadiran mereka, berbeda dengan tamu undangan lain, di mana enam perempuan penampilan sangat mencolok, menggunakan baju seragam sama, warna krem dengan bawahan merah muda, serta berjilbab warna hijau pada bagian atas.

Ditemui wartawan seusai pelantikan, rombongan tersebut ternyata keluarga besar Gubernur Ganjar Pranowo, terdiri dari Ny Sri Suparmi (ibu Ganjar), serta kakak dan adik Ganjar masing-masing Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Priyadi Joko Prasetyo, masing-masing beserta istri, serta Prasetyowati dan Nur Hidayati.

“Ganjar merupakan anak nomor lima, dari enam bersaudara,” kata Pri Pambudi Teguh, kakak Ganjar nomor dua.

Dia menambahkan, sang ayah, S Pamudji, 85, tidak bisa menghadiri pelantikan karena sedang sakit. “Ayah sakit tua, sudah tidak bisa berjalan,” imbuhnya.

Menanggapi pelantikan Ganjar sebagai orang nomor satu di Jateng, Pri Pambudi, menyatakan merupakan suatu amanah yang sangat luar biasa. Untuk itu, lanjut dia, keluarga senantiasa mendoakan supaya Ganjar bisa mengemban amanah tersebut, dengan bekerja sebaiknya bagi masyarakat Jateng.

“Kami sekeluarga telah sepakat tidak akan merecoki dan tidak akan meminta apa-apa dari Ganjar, serta memanfaatkan jabatan sebagai gubernur,” tandas pria yang bekerja sebagai Panitera Perdata di Mahkamah Agung (MA).

Sebagai bukti tidak memanfaatkan jabatan Ganjar, dia, menyebutkan saat dilarang masuk ke dalam Gedung DPRD Jateng oleh petugas polisi, karena undangan dibawa istrinya yang telah masuk terlebih dahulu, tidak protes.

“Tadi saya sempat tidak boleh masuk saya diam saja, tapi kemudian tim relawan Ganjar menjelaskan kepada petugas polisi kalau saya keluarga gubernur akhirnya boleh masuk,” bebernya.

Ny Sri Suparmi mewanti-wanti supaya Ganjar dalam mengemban amanah rakyat Jateng bekerja dengan benar, tidak berbuat macam-macam.

“Kerjo sing bener, ora usah macem-macem [bekerja yang baik, tidak perlu macam-macam],” pesan dia dengan bahasa Jawa.

Menurut Pri Pambudi, ibunya Sri Suparmi selalu berpesan supaya Ganjar tidak sampai seperti para pejabat yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kalau ada berita KPK menangkap pelaku korupsi di televisi, ibu selalu bilang Ganjar jangan sampai seperti ini,” ungkap dia.

Sementara, Mohammad Zenadine Alam Ganjar, putera semata wayang pasangan Ganjar Pranowo dan Siti Atiqoh, mengaku senang dan bangga terhadap ayahnya yang menjadi Gubernur Jateng.

“Saya biasa saja, meski merasa senang dan bangga kepada ayah,” kata siswa kelas VI SD Isriyati Semarang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya