SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melantik Bupati dan Wakil Bupati Sragen dan Demak di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (24/5/2021). (Istimewa/Diskominfo Jateng)

Solopos.com, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta kepala daerah di wilayahnya untuk mewaspadai persebaran varian baru Covid-19, B1617.2. Hal itu disampaikan Ganjar saat melantik Bupati dan Wakil Bupati Sragen dan Demak di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (24/5/2021).

Ganjar membenarkan jika varian baru virus Corona yang mewabah di India itu sudah masuk ke Jateng. Oleh karenanya, ia meminta kepala daerah untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 di daerah masing-masing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Ingat varian baru di Cilacap sudah muncul. Jangan sampai menyebar! Kita minta dilakukan pengetatan, termasuk penyelenggaran event. Kalau bisa dengan protokol kesehatan dan dikontrol, izinkan. Kalau enggak bisa ya bubarkan," ujar Ganjar.

Baca Juga: Ini Reaksi Partai Lain Lihat Ganjar Pranowo Tak Diundang Puan Maharani

Ganjar juga meminta kepala daerah untuk lebih memperbanyak tempat isolasi terpusat. Terutama di rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19.

"BOR [bed occupancy rate] disiapkan dengan rasio yang bagus. Tempat isolasi yang kemarin sudah ditutup, dibuka lagi. Kita juga harus antisipasi pasien yang isolasi mandiri," terang Ganjar.

Dari ABK

Varian baru Covid-19, B1617.2 masuk ke Jateng dibawa 13 anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang turun di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, akhir April lalu.

Mereka langsung dirawat di RSUD Cilacap. Namun, sekitar 32 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Cilacap yang menangani para ABK justru terpapar Covid-19.
Ganjar mengaku penularan Covid-19 dari varian baru memang cukup berbahaya. Varian baru virus tersebut terbilang lebih mudah dan cepat menular.

Baca Juga: Dituding Kerap Pansos, Ganjar: Saya Sudah Bermedsos Sejak Jadi Anggota DPR

"Makanya, kita perlu berhati-hati. Nakes yang berinteraksi langsung dengan pasien bisa tertular. Kita juga berharap ada evaluasi bisnis dengan negara-negara yang memunculkan varian baru itu. Kalau bisa dihentikan, kalau enggak ya diperketat," jelas Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, membenarkan 32 nakes RSUD Cilacap yang menangani ABK kapal bermuatan gula rafinasi dari India itu terkonfirmasi Covid-19. Namun, ia belum bisa memastikan apakah para nakes tertular Covid-19 varian baru.

"Para nakes yang terpapar sudah dilakukan tes Genome Sequicing di laboratorium UGM untuk mengetahui apakah terpapar varian baru. Hasilnya baru keluar sekitar 1-2 hari lagi," ujar Yulianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya