SOLOPOS.COM - Ilustrasi UMKM (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM Sukoharjo mempertanyakan kejelasan lanjutan bantuan langsung tunai atau BLT dampak pandemi Covid-19 pada tahun ini.

Para UMKM berharap pemerintah pusat tetap mengucurkan senilai Rp2,4 juta yang disebut juga Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) tersebut seperti tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo Sutarmo kepada Solopos.com, Kamis (18/2/2021), mengaku menerima banyak pertanyaan dari para pelaku UMKM tentang BPUM 2021. “Jadi banyak sekali pelaku UMKM yang tanya ke kami. Mereka tanya di tahun ini ada bantuan modal usaha lagi atau tidak?” kata Sutarmo.

Baca Juga: Waduh! Capaian Vaksinasi Covid-19 Sukoharjo Terendah Se-Jateng

Disdagkop dan UKM Sukoharjo belum bisa memastikan apakah program BLT UMKM berlanjut atau tidak pada tahun ini. Ia masih menunggu kejelasan dan surat resmi dari pemerintah pusat terkait itu. “Sampai sekarang belum ada surat resminya,” ujarnya.

Disdagkop dan UKM terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan kementerian terkait mengenai bantuan tersebut. Ia melihat ada fenomena baru saat ini yakni banyak masyarakat memilih membuka usaha sendiri.

Baca Juga: Satu Lagi Sumur Di Jungkare Karanganom Klaten Ambles, Turun Hingga 2 Meter

Kasus PHK

Hal ini dampak dari kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak terjadi kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dalam kondisi tersebut masyarakat dituntut tetap harus bisa memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri.

Berbagai usaha dilakukan termasuk menjadi pelaku UMKM dengan membuka usaha. Sektor usaha yang banyak dipilih seperti warung makan, kerajinan dan lainnya. Karenanya BLT UMKM sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sukoharjo terutama yang baru memulai usaha.

Baca Juga: Hindari Lubang Jalan, 2 Sepeda Motor Bersenggolan di Jalan Kedawung-Kerjo Sragen

“Banyak orang yang tadinya pegawai kantor atau buruh pabrik terkena PHK. Kemudian mereka memilih membuka usaha sendiri dengan membuka warung makan, usaha olahan makanan dan minuman dan usaha lainnya. Mereka ini banyak mempertanyakan soal bantuan modal usaha,” lanjutnya.

Sutarmo mengatakan para pelaku UMKM baru tersebut mendapat pemantauan serius dari petugas. Disdagkop dan UKM juga memberikan pendampingan penuh agar usaha mereka tetap bisa berkembang. Bentuk pendampingan itu misalnya dengan memberi pelatihan, akses bantuan hingga pelatihan penjualan online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya