SOLOPOS.COM - PM Jepang Shinzo Abe (JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Penembak Shinzo Abe, yakni Tetsuya Yamagami mengungkapkan motif dirinya menembak mantan Perdana Menteri Jepang itu hingga meninggal dunia.

Tetsuya Yamagami mengakui bahwa motifnya menembak Shinzo Abe hingga meninggal karena terkait dendam atas sekte agama tertentu. Penembakan terhadap Shinzo Abe merupakan bentuk kekesalan Tetsuya Yamagami terhadap gereja yang mengusung suatu aliran agama sehingga membuat ibunya terjerumus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (12/7/2022), Tetsuya Yamagami, 41, meyakini Shinzo Abe terlibat dalam kelompok agama tersebut. Sebelumnya, dia telah diidentifikasi polisi setempat sebagai tersangka penembakan Shinzo Abe pada Jumat (8/7/2022).

Menurut keterangannya sekte agama tersebut membuat ibunya memberikan sumbangan besar hingga keluarga Tetsuya Yamagami mengalami kebangkrutan. Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia cabang Jepang atau dikenal sebagai Gereja Unifikasi, Tomohiro Tanaka, mengakui bahwa ibu Tetsuya Yamagami adalah anggota gereja tersebut.

Meski begitu dia menolak mengomentari motif penembahan Shinzo Abe terkait sumbangan besar yang dimaksud penembak Shinzo Abe itu.

Baca Juga : Video Shinzo Abe Meninggal Ditembak Tersebar, Ini Langkah Meta-Twitter

Namun, dia memastikan Shinzo Abe ataupun Tetsuya Yamagami bukan anggota gereja Unifikasi. “[Shinzo] Abe bukan penasihat gereja,” katanya dikutip dari Channel News Asia Selasa (12/7/2022).

Pihaknya memastikan akan bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan penembakan Shinzo Abe jika diminta. Lebih lanjut, dia mengatakan Ibu Tetsuya Yamagami kali pertama bergabung dengan gereja itu sekitar tahun 1998. Ia berhenti hadir antara tahun 2009 dan 2017.

Sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu, ibu Tetsuya Yamagami menjalin kembali komunikasi dengan anggota gereja. Kemudian, dalam setengah tahun terakhir ini menghadiri acara gereja sekitar sebulan sekali.

Tomohiro Tanaka mengatakan gereja Unifikasi mengetahui kesulitan keuangan keluarga dari penembak Shinzo Abe itu setelah berbicara dengan orang-orang yang dekat dengannya.

Namun, Tomohiro Tanaka mengaku tidak mengetahui apa penyebab kesulitan tersebut. Di sisi lain, kepolisian Jepang pada hari Senin (11/7/2022) mengatakan mereka menemukan lubang peluru yang jelas di sebuah fasilitas yang dikelola gereja. Menurut keterangan tersangka, dia telah menembakkan peluru sebagai latihan ke fasilitas itu sehari sebelum menembak Shinzo Abe.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Penembakan Shinzo Abe Diduga Terkait Sekte Agama, Gereja Buka Suara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya