SOLOPOS.COM - Marketing Officer Mangan, Alief Dzaky H. (tengah), berdialog interaktif dengan peserta workshop multimedia teknologi di Hartono Mall, Solo Baru, Minggu (18/12/2016). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Kalangan pelaku UMKM di Soloraya diajak memanfaatkan aplikasi bisnis digital.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kota Solo menjadi salah satu surga wisata kuliner di Indonesia. Warung wedangan atau hik hingga resto unik dan cozy dapat dijumpai di setiap sudut Kota Bengawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini menjadi pemikat manis para wisatawan lokal maupun mancanegara yang melancong saat tiba musim liburan. Mereka ingin mencicipi berbagai menu makanan andalan di setiap warung makan atau resto.

Potensi ini harus dioptimalkan lewat promosi bisnis secara digital yang bisa diakses berbagai lapisan masyarakat. Masyarakat bakal mendapatkan rekomendasi lokasi wisata kuliner yang paling ramai dikunjungi pengunjung lewat aplikasi telepon seluler.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami mengajak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah [UMKM] memanfaatkan jaringan bisnis secara digital. Para pelaku usaha bisa mempromosikan dan memasarkan produk sementara masyarakat juga mendapatkan berbagai informasi tentang produk itu. Sama-sama saling menguntungkan,” kata penasihat ekosistem pelaku usaha rintisan [start up] digital Soloraya Solocon Valley [Soval], Edwin Jayandaru, di sela-sela workshop multimedia teknologi bertajuk Dulu Manggung di Pensi Sekarang Bikin Start Up di Hartono Mall, Solo Baru, Minggu (18/12/2016).

Start up membutuhkan tiga komponen utama yakni bisnis, desain, dan teknologi informasi. Ketiga komponen itu harus sinergis untuk mendukung pengembangan ekonomi digital. Dengan adanya ekosistem start up diharapkan bermunculan technopreneurs potensial di Soloraya.

Hal ini selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan menciptakan 1.000 technopreneurs pada 2020. Apabila ekosistem start up makin bertambah dengan pilihan berbagai produk, tak menutup kemungkinan bakal dilirik investor.

“Tak hanya kuliner, produk apa saja bisa dipromosikan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Harapannya, jika UMKM makin bergairah bakal menggeliatkan perekonomian daerah. Namun, ini butuh ide dan gagasan kreatif dalam pengembangan start up,” papar dia.

Soval saat ini memiliki lebih dari 70 anggota dengan 20 produk aplikasi seperti Mangan yang berisi informasi seputar wisata kuliner atau Soku yang bergerak di bidang kurir makanan. Ke depan, Edwin meyakini jumlah produk aplikasi bakal bertambah dengan mempertimbangkan potensi bisnis digital di Soloraya.

Di sisi lain, pendiri aplikasi Mangan, Hamzah Abdullah, mengatakan aplikasi Mangan diluncurkan pada Agustus lalu. Bagi para pengguna Android, aplikasi Mangan dapat diunduh di Play Store.

Selama ini, tak sedikit para pelancong yang bingung tatkala mencari informasi seputar kuliner di Kota Bengawan. Dengan aplikasi Mangan, para pelancong bisa mencari informasi tentang kuliner di Solo dan sekitarnya.

Aplikasi Mangan memberikan fitur-fitur terbaik seperti review dan rating serta informasi mengenai lokasi, kontak, menu makanan, dan harga. Hal ini untuk mengeksplorasi potensi wisata kuliner di Solo.

“Ke depan, kami ingin mengembangkan aplikasi seputar kuliner yang berguna bagi masyarakat maupun pelaku usaha. Silakan para pelaku usaha di Solo yang ingin bergabung,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya