SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/o-bras.com)

Sebelum tewas, pelaku teror pos polantas di Tangerang mengaku sebagai adik polisi.

Solopos.com, JAKARTA — Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan pelaku aksi teror terhadap petugas pos polisi di kota Tangerang, SA, 22, adalah adik kandung dari dua personel kepolisian. Dia menjelaskan, pelaku adalah anak bungsu dari empat bersaudara.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Kakak pertamanya, bertugas di Reserse Narkoba Polres Metro Tangerang dan kakak keduanya berdinas di Satuan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang. “Iya benar dia anak bungsu, dua kakaknya anggota polisi,” ujar Awi saat dikonfirmasi, Kamis (20/10/2016).

Awi menyampaikan, bahwa pelaku SA saat ini sudah tidak tinggal lagi bersama kedua orang kakaknya. Dia kini tinggal sendiri di Kelurahan Sepatan, Tangerang. Namun, berdasarkan foto kartu identitas yang diterima Okezone berupa KTP, SIM dan NPWP menunjukkan bahwa SA berdomisili di Asrama Polri, Jl. KS Tubun RT 003/RW 004, Pasar Baru, Karawaci, Tangerang, Banten.

“Dia [SA] sudah tinggal di Sepatan itu,” ujarnya. Pelaku, sambungnya, telah meninggal dunia. Dia meninggal saat hendak dipindahkan dari RS Umum Daerah Tangerang Kota ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. “Itu akibat luka dua tembakan di kaki dan satu yang mengenai perut,” ujar Awi.

SA akhirnya tewas setelah menerima timah panas dari polisi. “Pelaku teroris yang tewas dalam perjalanan menuju RS Polri,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis.

Setelah dilumpuhkan, SA mengaku bahwa ia sebenarnya merupakan adik kandung dari korban yang merupakan anggota polisi. “Iya adik kandung, anak terakhir saya, tapi abang saya benci malah,” terang SA saat menjalani perawatan di rumah sakit.

SA pun mengaku bahwa ia mengambil senjata dari pihak polisi untuk membunuh anggota polisi tersebut. Aksi yang bisa dibilang serampangan itu akhirnya berhasil dilumpuhkan tanpa menimbulkan korban jiwa di pihak polisi. “Saya ambil [senjatanya], dia enggak tahu, yang penting saya punya senjata untuk tunaikan itu [membunuh],” dengan napas berat, Kamis (20/10/2016).

Dikabarkan sebelumnya pelaku teror mengenai luka tembak di kedua pahanya. Namun Awi menginformasikan bahwa ternyata pelaku juga mengalami luka tembak di bagian perut. “Pelaku tewas karena kehabisan darah akibat luka dua tembakan di kaki dan satu mengenai perut,” lanjutnya.

Kamis pagi, warga Tangerang dihebohkan dengan aksi terorisme di depan pos polantas di Jl. Perintis Kemerdekaan, kawasan Pendidikan Yuppentek, Cikokol, Tangerang Kota. “Kejadian tersebut bermula ketika pelaku secara tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan Turjawali sekitar pukul 07.10 WIB,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya