(Solopos.com)- Adanya aksi bom bunuh diri di GBIS di Kepunton, Solo masih meninggalkan teka-teki. Siapa pelaku bom bunuh diri tersebut dan apa motif utamanya? Hal itulah yang saat ini sedang didalami aparat kepolisian.
Minggu (25/9/2011) pukul 08.37 WIB, terdapat seorang pria melangkahkan kakinya ke Warnet Solonet di Jl Arifin Nomor 129 Solo. Di billing nomor 9, lelaki yang mengaku berasal dari Jakarta ini asyik browsing beberapa artikel terkait dengan perjuangan Islam di situs arrahmah.com.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dalam catatan operator, lelaki misterius ini telah menelusuri beberapa artikel tentang motogp 2011, QS Al-Baqoroh, hingga perjuangan Mujahid di Timur Tengah. Selama browsing di internet, dirinya dua kali log in dengan menggunakan dua nama berbeda, yakni Oki dan Eko.
Semula, tidak ada hal yang mencurigakan dengan aktivitas yang dilakukannya. Hingga akhirnya, lelaki berbadan kurus dan berkulit sedikit hitam ini membuka tas ranselnya lalu pergi ke kamar mandi. Waktu itu, dirinya sempat ganti pakaian berupa kemeja warna putih.
Sejurus kemudian, dirinya secara mengejutkan menitipkan tas ransel merek Eiger ke operator. Saat inilah, operator Warnet bernama Rina Ristiningsih, 20, mulai muncul kecurigaann. Belakangan diketahui, tas ransel itu berisi Al-Quran, sarung, sisir, kantong kacamata, balsem, pemotong kuku, dan gunting.
“Saat ngobrol, lelaki itu menggunakan bahasa Indonesia logat Jakarta. Katanya, dia ingin cari kerja di Solo. Tentang barang yang dititipkan, saya sempat ngomong, jangan-jangan isinya bom. Tapi, hal itu ditepis olehnya. Dia hanya mengatakan isinya berupa pakaian,” kata Rina saat ditemui wartawan di Solonet, Minggu (25/9/2011).
Selepas menitipkan tas ransel, orang misterius ini meninggalkan Warnet dengan berjalan kaki. Kepergiannya dari Warnet kurang lebih berkisar antara 10.43 WIB-10.45 WIB.
Beredar informasi, saat meninggalkan Warnet, lelaki tak dikenal ini sempat pergi ke warung makan dan mondar-mandir di sekitar GBIS. Diduga, waktu tersebut digunakan olehnya untuk mengamati lokasi GBIS sebelum beraksi bunuh diri. Di sisi lain, juga terdapat warga yang melihat seseorang sedang kebingunan saat mencari alamat tertentu di SD Kepatihan.
Seusai mengamati situasi dan kondisi di kompleks gereja Kepunton, seseorang pria misterius ini memberanikan diri masuk ke salah satu gereja terbesar di Kota Solo itu. Waktu itu, dirinya diketahui masuk melalui pintu bagian barat. Orang asing ini menyatu dengan jamaah gereja lainnya.
Tepat pukul 10.55 WIB, pria yang mengenakan kemeja putih ini hendak keluar bersama jamaah lainnya. Tepat di pintu utama gereja, dirinya melakukan hal yang tak wajar, yakni bunuh diri dengan cara meledakkan bom di tengah kerumunan. Hal ini membuat para jamaah berhamburan keluar gereja. Di antara mereka, ada yang terkena serpihan bom hingga harus dirawat ke rumah sakit.
“Waktu kejadian saya sedang tenguk-tenguk di sebelah timur gereja. Waktu itu terlihat kepulan asap dari gereja. Awalnya, banyak yang mengira itu trafo meledak. Ternyata, bom bunuh diri,” kata warga di sekitar gereja, Sri Rejeki, 35, saat ditemui wartawan seusai kejadian berlangsung.
Dalam waktu singkat, polisi yang memperoleh informasi langsung mendatangi lokasi kejadian. Hal utama yang dilakukan polisi, yakni menyeterilkan ruangan dengan memasang police line guna kepentingan olah TKP.
Tak tanggung-tanggung, kejadian yang menggemparkan warga Solo ini membuat Kapolri, Jendral Timur Pradopo menyempatkan hadir ke TKP. Selain itu, terdapat juga elemen politik, elemen agama dan elemen masyarakat lainnya yang ingin melihat lebih dekat apa yang sebenarnya terjadi. Tak ketinggalan, Walikota Solo, Joko Widodo.
“Semoga, hal ini menjadi yang pertama dan terakhir di Solo,” pinta Jokowi.
Ponco Suseno-
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
