SOLOPOS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Sepur Kluthuk Jaladara (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Kalangan pelaku pariwisata mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera memastikan rencana perpanjangan kontrak operasional Sepur Kluthuk Jaladara dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka menginginkan sewa Jaladara tetap dilanjutkan. Ketidakjelasan perpanjangan kontrak ini membuat pelaku pariwisata makin sulit merancang paket wisata Sepur Kluthuk Jaladara.

Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Suharto, menyampaikan saat ini yang dibutuhkan pelaku pariwisata salah satunya mengenai kepastian operasional Sepur Kluthuk Jaladara. Jika Sepur Kluthuk Jaladara itu bisa dijual lagi, maka yang biasa dilakukan pelaku pariwisata Solo adalah memadukan potensi tersebut dengan event-event yang akan digelar di Solo tahun 2013.

“Jadi memang bisnis pariwisata ini membutuhkan kepastian. Kapan bisa beroperasi beroperasi, berapa tarifnya dan bagaimana pemesanan tiketnya. Hal-hal semacam ini harus diketahui jauh hari sebelum tamu merencanakan perjalanan,” kata Suharto, saat ditemui wartawan, akhir pekan kemarin.

Pihaknya berharap kepada Pemkot Solo agar operasional Sepur Kluthuk Jaladara tidak difokuskan untuk meraup pendapatan asli daerah (PAD). Tapi lebih kepada investasi branding Kota Solo, yang menurut dia nilainya sangat besar. “Bahkan nilai branding itu tidak pernah bisa masuk dalam hitung-hitungan PAD,” ujar dia.

Seperti diketahui, operasional Sepur Kluthuk Jaladara resmi mandek per akhir Oktober lalu, lantaran kontrak Pemkot Solo dengan PT KAI telah habis. Pemkot Solo dan PT KAI ingin melanjutkan kontrak tersebut, tapi alokasi anggaran untuk sewa Jaladara saat ini masih diperdebatkan di tingkat DPRD Solo. Awalnya, DPRD tidak memperpanjang lagi kontrak tersebut lantaran Jaladara dinilai tidak memberikan pemasukan yang signifikan terhadap PAD.

Sementara itu, Petugas Tourism Information Center (TIC) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Patrick Orlando, menyampaikan sejak Jaladara tidak beroperasi pihaknya sudah membatalkan rencana empat perjalanan. Menurut dia, Jaladara sangat diminati oleh wisatawan asing maupun domestik. Pihaknya sangat menyayangkan jika operasional Jaladara tidak diperpanjang lagi di tahun 2013.

“Padahal, Jaladara memberi multiefek yang besar mulai dari hotel hingga tempat belanja. Dan Jaladara adalah ikon kemajuan pariwisata Solo,” tandas Patrick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya