SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Para pelaku industri pariwisata dari Malaysia dan Indonesia dipertemukan dalam <em>Malaysia and Indonesia Tourism Gathering</em> di Hotel Pesonna Semarang, Kamis-Jumat (2-3/8/2018). "Pertemuan ini digagas oleh Tourism Malaysia dengan tujuan mempertemukan pelaku industri pariwisata kedua negara," ungkap Direktur Tourism Malaysia Jakarta, Roslan Othman, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/8/2018).</p><p><em>Gathering</em> tersebut diikuti para pelaku industri pariwisata, mulai agen perjalanan (travel agent), <em>theme park</em>, hingga hotelier atau pimpinan hotel dari kedua negara. Menurut Roslan Othman, wisata halal sekarang ini mulai menjadi tren liburan bagi masyarakat Indonesia, apalagi Indonesia menyandang status destinasi wisata halal terbaik kedua dari Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018.</p><p>Bagi Malaysia, kata dia, Indonesia selama ini menjadi penyumbang wisatawan terbanyak kedua setelah Singapura, sebanyak 2.796.570 wisatawan pada tahun 2017, demikian pula sebaliknya. "Pada tahun 2017, setidaknya 1.238.376 wisatawan dari Malaysia yang datang ke Indonesia. Khusus Semarang, punya potensi menarik wisatawan asal Malaysia dan sebaliknya," kata Roslan Othman.</p><p>Apalagi, kata Roslan Othman, diperkuat dengan dukungan <em>direct accessibility</em> (akses langsung) melalui penerbangan menuju Kuala Lumpur sebanyak satu kali sehari sehingga sangat potensial. Roslan Othman berharap ke depannya akan semakin banyak maskapai penerbangan yang melayani penerbangan langsung dari Semarang menuju Kuala Lumpur dan sebaliknya sehingga semakin mendongkrak kunjungan wisata.</p><p>"Melalui <em>gathering </em>ini, para pelaku industri wisata kedua negara bisa menjalin <em>networking </em>sehingga industri wisata Malaysia dan Indonesia makin bersinergi dan bekerja sama," katanya.</p><p>Para pelaku industri kedua negara bisa saling bertukar informasi mengenai produk-produk baru wisata yang bisa mendongkrak tingkat kunjungan wisata ke Malaysia maupun Indonesia. "Ini akan memberikan keuntungan bagi industri pariwisata kedua negara. Tentunya, butuh dukungan dari pemerintah dan Asita untuk lebih menggalakkan lagi industri pariwisata di kedua negara," kata Roslan Othman.</p><p>Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Eka Kriswati mengatakan bahwa pemerintah kota telah berkomitmen menggiatkan iklim wisata di Kota ATLAS. Eka Kriswati mencontohkan kawasan Kota Lama yang sekarang ini sedang direvitalisasi, kemudian <em>Semarang Zoo</em> yang disiapkan dan dibenahi sebagai kebun binatang yang lebih menarik, dan sebagainya.</p><p>"Wisatawan yang sudah pernah datang ke Semarang, kemudian berkunjung lagi akan melihat sesuatu yang baru. Pembenahan infrastruktur di sejumlah titik wisata juga digencarkan," kata Eka Kriswati.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya