SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Pelaku peledakan Gereja Oikumene Samarinda ditangkap dan dipukuli warga sekitar. Kasus ini ditangani oleh Densus 88.

Solopos.com, SAMARINDA — Ledakan di Gereja Oikumene, Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, diketahui berasal dari bom molotov. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan menangani kasus pelemparan bom molotov tersebut yang dinilai sebagai teror.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Kapolres Kota Samarinda, Kombes Pol. Setyobudi Dwi Putro, mengatakan pelemparan bom molotov yang berdaya ledak rendah di Gereja Oikumene ini termasuk tindak pidana terorisme. “Personel Densus sedang meluncur ke Samarinda untuk menangani kasus pelemparan bom molotov. Kami akan bantu proses penyidikan,” ujarnya, Minggu (13/11/2016).

Dia menuturkan Densus 88 yang akan mengintograsi pelaku di Mapolres Samarinda. Pelaku melempar bom molotov sekitar pukul 10.10 Wita saat para jemaat tengah melaksanakan ibadah. Bom tersebut meledak tepat di depan gereja sehingga merusak sejumlah kendaraan roda dua dan melukai jemaat.

Setelah bom meledak, lanjutnya, pelaku langsung melarikan diri dengan menerjuni Sungai Mahakam yang letaknya di seberang Gereja Oikumene.
Warga sekitar lokasi kejadian menangkap dan memukuli pelaku sebelum diserahkan ke Polsek Samarinda Seberang. Baca juga: Ledakan di Gereja Oikumene Samarinda, 4 Orang Terluka.

“Kami masih melakukan pendataan identitas korban yang saat ini di RS Muis Samarinda. Kami masih lakukan olah TKP,” kata Setyobudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya