Solopos.com, MOGADISHU – Pelaku bom bunuh diri di Somalia yang menewaskan Wali Kota Mogadishu ternyata seorang wanita tunanetra. Pelaku adalah seorang pegawai pemerintah daerah yang dibantu rekannya.
Dikutip dari Reuters, Selasa (13/8/2019), pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan bagian dari kelompok militan Ash Shabaab yang terafiliasi dengan Al Qaeda. Kelompok militan ini berniat menggulingkan pemerintahan Somalia yang didukung Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
“Hasil menunjukkan seorang wanita yang bekerja sebagai pegawai pemerintah daerah meledakkan diri dengan bantuan rekan wanitanya. Mereka bekerja di tempat yang sama,” demikian keterangan yang dirilis Kementerian Keamanan Dalam Negeri Somalia, Jumat (9/8/2019).
Ini merupakan kali pertama kelompom Ash Shabaab memanfaatkan seorang difabel netra menjadi pelaku bom bunuh diri. Polisi menduga hal itu sengaja dilakukan untuk memuluskan aksi. Sampai saat ini, keberadaan teman pelaku bom bunuh diri itu masih belum diketahui.
Setelah melancarkan aksi terorisme, kedua wanita itu mngambil cuti. Mereka kabarnya mengunjungi suatu daerah yang dikuasai kelompok teroris Ash Shabaab. Kini, polisi pun masih memburu teman pelaku bom bunuh diri tersebut.
Sebagai informasi, serangan bom bunuh diri itu dilakukan di kantor pusat pemerintahan Mogadishu 24 Juli 2019. Serangan itu menewaskan Wali Kota Mogadishu, Abdirahman Omar Osman, dan sejumlah pejabat lainnya. Pelaku bom meledakkan diri di ruang pertemuan.