SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN — Polres Klaten langsung bergerak melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus dugaan pengeroyokan yang menyebabkan seorang pelajar SMP berumur 16 tahun meninggal dunia, Minggu (14/5/2023) dini hari.

Kapolres Klaten, AKBP Warsono, membenarkan ada aduan terkait dugaan pengeroyokan yang terjadi di wilayah Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah. “Atas dasar aduan itu kami melakukan penyelidikan. Sementara ini kami mengambil langkah untuk mencari titik terang kejadian itu,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di Polres Klaten, Selasa (16/5/2023) sore.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Lanang Teguh Pambudi, juga menjelaskan saat ini Polres Klaten masih terus menyelidiki kasus itu dan memburu para pelaku. “Korban awalnya dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten dan dirujuk ke RSU Islam Klaten. Pagi tadi kami mendapatkan informasi korban meninggal dunia,” kata dia.

Kasatreskrim mengatakan sudah ada enam saksi yang diperiksa. Tim Satreskrim saat ini terus mengumpulkan bukti-bukti serta keterangan saksi. “Kalau dari keterangan saksi, awalnya korban nongkrong di sekitar terminal, ngopi-ngopi di sana. Kemudian korban dan teman-temannya bertemu dengan kelompok lain,” kata dia.

Polisi masihmendalami apakah ini kejadian tersebut random, artinya sebatas pertemuan antarkelompok kemudian terjadi pengeroyokan atau memang ada dendam sebelumnya. “Sampai saat ini yang terjadi adalah kelompok korban berada di seputaran terminal dan bertemu dengan kelompok penyerang,” kata Lanang.

Soal jumlah pelaku pengeroyokan, Kasatreskrim menjelaskan sesuai kronologi awal yang diadukan ke Polres, pelaku pengeroyokan diduga berjumlah 12 orang yang mengendarai enam sepeda motor. Soal dugaan ada yang membawa senjata tajam, Kasatreskrim mengatakan dari informasi awal kelompok pelaku ada yang membawa senjata tajam.

Keluarga Berharap Pelaku Segera Tertangkap

“Informasi awal ada dan itu sedang kami dalami,” kata dia. Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja berinisial NA, 16, dari Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, meninggal setelah menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal di wilayah Gumulan, Klaten Tengah.

Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Minggu (14/5/2023) dini hari. Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit namun nyawa remaja yang berstatus pelajar kelas IX SMP itu meninggal dunia, Senin (15/5/2023) malam.

Sebelum kejadian, NA pamit untuk ngopi bersama teman-temanya di sekitar terminal, Sabtu (13/5/2023) malam. Saat perjalanan pulang, NA diadang dan dikeroyok gerombolan tak dikenal di sekitar wilayah Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah.

NA mengalami luka akibat pukulan benda tumpul. Seusai kejadian, NA dilarikan ke RSUD Bagas Waras Klaten yang kemudian dirujuk ke RSU Islam Klaten.

Salah satu kerabat NA, Mungaji, 56, menjelaskan NA meninggal dunia setelah hampir dua hari menjalani perawatan di rumah sakit. NA meninggal dunia pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

Jenazah NA dimakamkan pada Selasa (16/5/2023) siang. “Kalau NA saat ini masih sebagai pelajar SMP. Tahun ini mau lulus SMP,” kata Mungaji saat ditemui Solopos.com di rumah duka, Selasa.

Ayah NA, Sriyanto, sudah melaporkan kejadian yang dialami putranya ke polisi pada Minggu. “Harapan keluarga pelaku segera ditangkap,” kata Mungaji.

Kerabat NA lainnya, Dadang, 31, menjelaskan NA mengalami luka pada kepala bagian belakang. “Pertama dirawat di RSUD Bagas Waras. Kemudian dirujuk ke RS Islam. Luka kepala bagian belakang dan mengalami penggumpalan darah karena ada benturan benda tumpul,” kata Dadang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya