SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan. (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Keluarga pelajar Sukoharjo yang dituding menipu dalam jual beli album K-Pop hingga ratusan juta rupiah akhirnya angkat bicara.

Tuduhan penipuan ini heboh di media sosial Twitter, sejak akhir pekan lalu. Seorang pengguna akun Twitter menuding remaja berinisial LAU, 16, menipu banyak orang hingga senilai seratusan juta rupiah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ibunda LAU, Tr, 40, warga Desa Mulur, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo menyampaikan anaknya tidak memiliki niatan melakukan penipuan. Bahkan anaknya juga termasuk korban penipuan dari bisnis jual beli album K-Pop tersebut.

Baca Juga: Viral Di Twitter, Pelajar Sukoharjo Diduga Menipu Pembeli Album K-Pop Hingga Ratusan Juta Rupiah

"Awal mulanya sekitar Januari lalu harusnya pesanan album dari Korea Selatan sudah diterima. Namun ternyata dari [penjual di] Korea bilang mundur Februari dan sampai sekarang," katanya ketika dijumpai Solopos.com di kediamannya, Rabu (28/4/2021).

Padahal, lanjut Tr, anaknya sudah menyetorkan uang ke reseller baik melalui Indonesia maupun Korea Selatan sesuai jumlah pesanan album K-Pop. Bukti-bukti transfer uang tersebut bahkan masih dikantongi LAU, termasuk chating dengan reseller baik Indonesia maupun Korea Selatan.

Sayangnya sejak Januari itu terjadi persoalan di mana seluruh pesanan album K-Pop tak kunjung diterima sang anak. "Reseller Korea Selatan menyatakan sudah siap kirim. Tapi tidak tahu ada masalah apa, kok mundur-mundur terus. Kami juga sudah minta return tapi sama saja tidak jelas," katanya.

Baca Juga: Gara-Gara 3 Bocah Main Petasan, Kandang Sapi di Tanon Sragen Kobong

Reseller Menghilang

Sementara reseller dari Indonesia secara tiba-tiba menghilang. LAU tak bisa lagi menghubungi reseller dari Indonesia itu. Padahal, ia menyebut nominal pesanan album K-Pop yang sudah dibayar LAU sangat besar.

Jumlah album yang dipesan LAU cukup banyak. Akibat kejadian ini anaknya dicari banyak orang. Teror baik melalui telepon hingga ke rumah terus diterima keluarganya.

"Kami sampai bingung mau bagaimana lagi. Ya kami sampaikan apa adanya ke mereka dengan bukti-bukti transfer ke Korea dan Indonesia. Baru terornya sedikit mereda," tutur Tr.

Baca Juga: Diduga Dibunuh, Pemuda Klaten Ditemukan Di Pinggir Jalan Dengan Luka Leher

Menurut Tr, keluarganya memiliki niatan mengembalikan uang pesanan dari pembeli. Meski cukup berat dengan kondisi keadaan keuangannya yang serba kekurangan.

Namun keluarga siap mengembalikan dengan cara mencicil. "Ada beberapa yang sudah kami bayar dengan dicicil. Ya pinjam sana sini," katanya.

Tr tak menyangka anaknya terlibat kasus seperti ini. Apalagi LAU dikenal keluarga merupakan anak yang pendiam dan tak pernah berulah.

Baca Juga: Wow, Uang Mitra Bisnis Yang Harus Dikembalikan Sugiyono Nyaris Setara APBD Sragen!

Diteror Pemesan

Keluarga baru mengetahui LAU terlibat bisnis jual beli album K-Pop setelah beberapa pemesan meneror keluarganya sejak Januari lalu. "Anak saya ini juga korban ditipu sebenarnya. Tapi ya sudahlah, semua harus dihadapi," katanya.

Untuk saat ini, dia hanya bisa meminta maaf atas persoalan yang terjadi. Ia pun berharap kepada para pemesan album K-Pop melalui anaknya tersebut bisa memberikan toleransi menyelesaikan persoalan ini.

Sebagaimana diketahui jagat media sosial (medsos) Twitter dihebohkan dengan kasus dugaan penipuan oleh seorang pelajar salah satu sekolah di Kabupaten Sukoharjo berinisial LAU, 16.

Baca Juga: Bos Semut Rangrang Sragen Bebas, Ratusan Mitra Bertakbir, Berselawat, hingga Menangis

LAU dituding melakukan penipuan penjualan album K-Pop yang nilainya mencapai seratusan juta rupiah. Aksi penipuan diungkap kali pertama oleh akun @dobbiesyourmey pada 25 April lalu.

Dalam unggahannya akun tersebut menuliskan "Balikin Duit Gue Woy Help Janji Janji Mulu Lu Neng Kmren Tanggal 15 April Trs Tgl 26 Trs Diundur Lagi Tgl 30 Gapunya Malu Anjing Gue Yang Jdi Sasaran".

Heboh Di Twitter

Akun ini juga menyertakan foto remaja yang diduga sebagai pelaku lengkap dengan identitas kartu tanda pelajar milik atas nama LAU. Dalam identitas kartu tersebut tertulis tempat tanggal lahir Sukoharjo, 11 Juli 2005 beralamat di Jati, Gabahan, Sukoharjo.

Baca Juga: Sambut Bus Werkudara, Sukoharjo Tawarkan Paket Wisata Pusat Kerajinan



Solopos.com lantas menelusuri akun penggugah tersebut. Diketahui pemilik akun bernama Imelda, warga Karawang ini mengungkapkan korban aksi penipuan yang dilakukan pelaku tak hanya dirinya. Namun jumlahnya mencapai puluhan orang dengan nilai total mencapai Rp113 juta lebih.

"Saya kena tipu Rp13 juta. Yang lainnya total nilainya Rp100 juta lebih. Korbannya bahkan ada yang tinggal di China," katanya kepada Solopos.com pada Selasa (27/4/2021) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya