SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Seorang pelajar kelas IX salah satu sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kabupaten Karanganyar melahirkan di rumah sakit awal pekan ini. Sekolah belum mengambil tindakan khusus perihal kasus tersebut.

Pertimbanganya kesehatan fisik dan mental pelajar tersebut seusai melahirkan. Selain itu, sekolah masih menanti kesiapan orang tua siswa.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, seorang pelajar SMP favorit di Kabupaten Karanganyar melahirkan di salah satu rumah sakit di Karanganyar pada Senin (23/8/2021) malam. Kepala SMP tempat anak tersebut menuntut ilmu membenarkan kondisi salah satu siswanya.

Baca Juga: Tak Terlihat 3 Hari, Perempuan Gondangrejo Karanganyar Ditemukan Meninggal di Rumahnya

Kasek menyebutkan perwakilan guru dan wali kelas siswa itu sudah menjenguk ke rumah sakit. “Bayi sehat. Ibunya juga sehat. Tetapi kan anak baru naik kelas IX kemarin itu, melahirkan anak pertama. Bocah cilik umur 14 tahun sampai 15 tahun. Ya pasti tetap butuh perhatian,” kata Kasek kepada Solopos.com, Kamis (26/8/2021).

Ia mengakui sekolah belum mengambil tindakan tertentu terhadap siswa bersangkutan. Bahkan, ia menyebut sekolah belum menggelar pertemuan atau pembicaraan secara formal perihal kondisi salah satu siswanya.

“Belum ada rapat dengan siapa pun. Sementara ini kami menunggu perkembangan, terutama kondisi anak biar membaik dulu. Tidak mungkin saya undang ke sekolah padahal baru melahirkan. Biar penyembuhan dahulu. Kalau orang tua sudah bilang ke wali kelas dan guru BK [bimbingan konseling] akan datang ke sekolah untuk menyampaikan hal-hal terkait putri mereka. Kami menunggu dan tidak akan mengoyak-oyak,” tuturnya.

Baca Juga: Wisata Grand Sondokoro Karanganyar Uji Coba Buka Sabtu dan Minggu

Tidak Ingin Tergesa-Gesa Ambil Keputusan

Kasek mengaku prihatin terhadap kondisi salah satu siswanya itu. Betapa berat beban yang dialami pelajar tersebut. Pada kesempatan itu, ia menegaskan sekolah tidak akan tergesa-gesa mengambil keputusan.

Dia menyerahkan keputusan kepada orang tua siswa yang bersangkutan. Terutama berkaitan dengan masa depan anak. “Saya memahami kondisi. Barangkali orang tua masih kaget. Kami belum tahu pikiran si anak dan orang tua seperti apa. Kami belum bisa mengambil keputusan apa pun soal kelanjutan pendidikan si anak,” ujarnya.

Baca Juga: Viral Warganet Curhat Ditarik Rp50.000 untuk Vaksinasi di Pabrik, Bupati Karanganyar: Vaksin Itu Gratis!

Dia juga memastikan sekolah akan mengambil keputusan secara bijaksana dan adil dengan mempertimbangkan pendapat orang tua dan siswa yang bersangkutan. Pada sisi lain, kepala sekolah mengaku belum berkoordinasi dengan instansi lain berkaitan dengan pendampingan psikologi dan kebutuhan pelajar.

“Misal orang tua ingin agar anaknya merawat bayi di rumah. Itu silakan. Yang jelas, kami belum ada rencana apa pun. Sementara biar bersama keluarga dulu. Belum ada [instansi yang berkoordinasi soal pendampingan terhadap siswa]. Tapi tidak tahu kalau sudah ke rumah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya