SOLOPOS.COM - Pengunjuk rasa bertahan hingga malam di depan Gedung DPRD Solo, Senin (20/9/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Polresta Solo akhirnya membebaskan pelajar SMKN 5 Solo berinisial HK, 16, warga Banjarsari, yang ditangkap karena menyerang petugas menggunakan ketapel berpeluru kelereng saat aksi unjuk rasa di depan DPRD Kota Solo pada Senin (30/9/2019) malam.

HK telah dikembalikan kepada orang tuanya setelah diperiksa dan mendapat pembinaan dari Satreskrim Polresta Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai, saat dijumpai wartawan, Selasa (1/10/2019), mengatakan HK mengakui perbuatannya itu atas inisiatif sendiri. HK telah dimintai keterangan dan sesuai kebijakan karena masih di bawah umur HK dikembalikan kepada orang tuanya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami hanya menjalankan fungsi pembinaan dan HK wajib lapor kepada kami. Hal ini sudah kami sampaikan kepada keluarga dan guru-guru HK agar terus dibina. Saat ditangkap HK tidak berseragam, saat kami tanya niatnya hanya ingin mengetapel. HK membawa kelereng dalam jumlah banyak, halaman DPRD juga penuh kelereng,” ujarnya.

Ia menambahkan tidak menutup kemungkinan masih ada oknum lain yang membawa ketapel dan kelereng saat demo meski HK mengaku tak ada yang menyuruhnya membawa ketapel atau kelereng.

Pun tidak ada ajakan dalam grup Whatsapp atau pelajar yang dibayar. “Kami hanya bertugas mengamankan jalannya aksi dan sudah ada aturan mengenai penyampaian pendapat di muka umum. Tapi tentu saja kami tidak bisa saklek, kami melihat dari segi keamanan dan situasi. Dengan kami memberikan kelonggaran itu bisa menjaga kondusivitas,” ujarnya terkait aksi yang belum usai hingga lebih dari pukul 18.00 WIB itu.

Pekan lalu Polresta Solo juga mengamankan puluhan pelajar yang akan menggelar aksi di depan DPRD Kota Solo. Mereka terpengaruh ajakan di grup Whatsapp untuk turun ke jalan.

Namun, pola ajakan aksi itu melalui pesan berantai. Polisi telah menyelidiki terkait grup Whatsapp itu, namun setelah diselidiki admin grup itu menggunakan identitas palsu. Admin grup itu juga berpindah-pindah ke luar Kota Solo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya