Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dalam aksinya mereka melakukan dengan tertib dan membentuk pasukan. Ikrar damai antitawuran dibacakan oleh Dani Wijaya, siswa kelas XI TMO (teknik mekanik otomotif). Aksi diakhiri dengan membacakan doa kepada korban tawuran siswa SMA 6 Jakarta, Alawy Yusianto Putra. Doa dibacakan oleh Wahid, siswa kelas XI jurusan teknik permesinan. Aksi berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.
Sekitar 62-an pelajar berseragam pramuka membentuk barisan dari halaman menuju jalan raya depan sekolah. Mereka juga membentangkan poster berisi menentang aksi tawuran dan menginginkan kondisi damai. Ikrar yang dibacakan Dani Wijaya di antaranya berbunyi, pelajar Sukoharjo tak akan tawuran dalam kondisi apapun, kedua, selalu damai dalam mengatasi masalah dan ketiga, siap berprestasi, siap bersatu mengabdi negeri. Para siswa itu melakukan aksi mengelilingi lingkungan sekolah sambil meneriakkan perdamaian.
Wakasek Bidang Kesiswaan SMK Bina Patria 1 Sukoharjo, Sarbudi Utomo mengatakan, pihak sekolah sejak dini telah mengantisipasi bentuk tawuran. Salah satu upaya itu, jelasnya, adalah dengan melarang siswanya keluar lingkungan sekolah sebelum jam pelajaran usai. “Selain itu, guru juga berpatroli keliling lingkungan sekolah. Jika ditemukan
siswanya berkumpul atau bergerombol segera memanggil dan melaporkan pada orangtua.”
Sarbudi menyatakan, upaya lain adalah melakukan razia ke kelas-kelas setiap dua hari sekali. “Razia ke kelas dimaksudkan untuk mengecek apakah siswa membawa senjata tajam atau tidak.”