JOGJA—Pelajar sangat rentan menjadi korban teknologi informasi khususnya internet. Kerap sekali ditemui kasus anak tiba tiba menghilang dari rumahnya setelah berkenalan dengan seorang teman dunia maya lewat facebook.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ketua Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) Kol. Marinir Suharyanto mengatakan hal tersebut merupakan dampak kemudahan teknologi perangkat lunak yang merubah aspek kehidupan manusia modern saat ini. Mulai dari gaya hidup, pola interaksi, cara bertransaksi, komunikasi, pengolahan dan penyimpanan data informasi menjadi bagian perkembangan teknologi.
“Perubahan-perubhan tersebut membawa banyak manfaat bagi kita, yakni mempermudah segala hal yang selama ini agak sulit dan lamban kita lakukan jadi lebih mudah,” katanya pada sosialisasi kesadaran keamanan Informasi bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di kepatihan, Rabu (31/10/2012).
Kemudahan-kemudahan yang tersebut apabila dalam menerapkannya kurang hati-hati ternyata membawa ancaman keamanan yang serius. Sosialisasi ini memberikan informasi mengenai bentuk-bentuk ancaman keamanan informasi dan strategi menghadapinya, memasyarakatkan internet sehat dan berjejaring sosial yang aman. Selain hal tersebut juga diharapkan munculnya kesadaran terhadap keamanan informasi dan semakin dikenalnya kriptografi oleh kalangan siswa SMA.
Asisten Administrasi Umum Setda DIY Sigit Sapto Rahardjo mengingatkan sebagai pengguna tekhnologi, hendaknya meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Pasalnya secara nyata tekhnologi menyimpan berbagai celah-celah keamanan yang dapat disalahgunakan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. ‘Jangan sampai timbul kerugian baik berupa materi maupun infornmasi karena kecerobohan kita sendiri,” pintanya.