SOLOPOS.COM - Tim Sar Gabungan menggevakuasi jenazah Bagas Irawan, 15, pelajar SMP Muhammadiyah Piri 2 di Pantai Congot, Jangkaran, Temon, Kulonprogo, Senin (19/3/2018). (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)

Korban ditemukan sudah meninggal dunia.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Satu dari dua korban tenggelam di pantai area hutan Mangrove Jembatan Api-Api (MJAA) Kulonprogo ditemukan nelayan Pantai Congot dengan keadaan tak bernyawa. Kendati sempat tidak dikenali akibat fisik yang membengkak, keluarga korban akhirnya mengenali bahwa jenazah tersebut ialah Bagas Irawan, 15 , pelajar SMP Muhammadiyah Piri 2.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nelayan Pantai Congot, Bambang Sutrisno menungkapkan jenazah tersebut ditemukan nelayan yang baru saja terjun ke laut untuk mencari ikan. Saat itu mayat tengah dalam posisi mengambang tengkurap dengan kaus dan celana masih menempel di tubuh korban. “Yang pertama kali menemukan ialah Yunarto [nelayan]. Kemudian nelayan itu berbalik dan melapor kepada tim SAR gabungan,” ungkapnya, Senin (19/3/2018).

Lokasi korban ditemukan berada sekitar  500 meter dari bibir Pantai Glagah. Namun karena ombak dan angin, jenazah baru bisa dibawa ke daratan melalui bibir Pantai Congot. “Baru sekitar pukul 07.50 WIB bisa dibawa ke daratan, terpaut satu jam lebih dari penemuan,” katanya.

Kapolsek Temon, Kompol Setya Hery Purnomo saat berada di RSUD Kulonprogo, mengatakan korban yang ditemukan dipastikan adalah Bagas Irawan. Keluarga korban Bagas dapat mengidentifikasi jenazah dengan celana dalam warna merah hati dan kaus warna krem bertuliskan Dickies.

Baca juga : Dua Pelajar Tenggelam di Pantai Mangrove Jembatan Api-Api

“Keluarga korban bisa memastikan bahwa celana dalam berwarna merah hati itu identik miliknya. Kemudian kausnya juga sama seperti terakhir dilihat keluarga sebelum pergi ke pantai [MJAA],” ungkapnya.

Kardiyono, Warga Purbayan, Kotagede juga meyakini jenazah yang terbaring di RSUD Kulonprogo itu adalah anaknya. “Jelas itu anak saya karena pakaian dirinya yang dipakainya itu milik anak saya,” katanya.

Lebih lanjut, saat kejadian tenggelamnya anaknya, Kardiyono mendapatkan cerita bahwa anaknya berlari menolong Muhammad Amar Alfaribi, 15, yang tengah terseret ombak. Menurutnya pertolongan anaknya kepada korban bersifat spontan, dan membuat pakaian yang dikenakan anaknya tetap menempel di tubuhnya. “Karena mendengar teriakan korban satunya, anak saya tidak lepas celana dan pakaian, dan langsung berlari menolong korban,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DIY, Supriyono mengungkapkan saat ini masih melakukan pencarian korban bernama Amar. Titik penempatan petugas hingga Pantai Trisik dan Jatimalang, Kulonprogo, juga belum berubah mengingat arah angin dan arus laut cenderung ke arah timur.

“Tadi saat penyelamatan mayat kami mengerahkan tiga jukung yakni milik nelayan, SAR Satlinmas dan Basarnas. Setelah ini kami akan lanjutkan pencarian untuk korban selanjutnya,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya