Solopos.com, KLATEN — Rohman Juhandri, 17, remaja asal Dusun Candran, Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, dianiaya puluhan pemuda sesaat menonton dangdut di desanya, Rabu (6/11/2013) dini hari. Akibatnya, dia harus menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, Kamis (7/11/2013).
Belum diketahui identitas puluhan asal pemuda yang melakukan pengeroyokan tersebut. Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di sebuah tempat di Manisrenggo yang menggelar orkes tunggal dangdutan, Rabu dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Saat itu, Rohman juga ikut menonton pesta rakyat tersebut bersama teman-temannya. Sejurus kemudian, ada peristiwa tawuran dan baku hantam di antara penonton yang hadir. Mengetahui hal tersebut, Rohman dan beberapa rekannya langsung menyingkir menuju rumah temannya yang tidak jauh dari lokasi.
Tidak berapa lama kemudian, dia dan teman-temannya kembali ke orkes tunggal dan akhirnya bubar. Kemudian, Rohman berniat pulang ke rumah dengan mengendarai sebuah sepeda motor. Belum sampai di rumah, dia dicegat puluhan pemuda tidak dikenal di dekat cuci motor di Borangan.
Rohman ditinggal di Tugu Borangan dengan kondisi tubuh penuh luka memar dan lemas. Kemudian, dia diselamatkan warga dan diantar pulang ke rumah. Rabu pagi, pelajar SMKN 1 Tunggal Cipta Manisrenggo itu pun dirawat ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hingga Kamis, dia masih dirawat di rumah sakit tersebut, tepatnya di ruang Dahlia No. 8.
Berdasarkan informasi, dua saksi kasus tersebut sudah diperiksa oleh jajaran Polsek Manisrenggo. Kapolsek Manisrenggo, AKP Joko Lelana, mengatakan kasus tersebut tengah dalam pemeriksaan. “Ya, berawal dari organ tunggal,” jelasnya singkat saat dihubungi Solopos.com, Kamis.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
