SOLOPOS.COM - Pelajar SMA/SMK berunjuk rasa menentang revisi UU KPK dan RKUHP yang berujung ricuh di Jl Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). (Antara-Aprillio Akbar)

Solopos.com, SOLO — Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengaku miris melihat banyak siswa SMA/SMK yang ikut aksi demonstrasi di Jakarta maupun di daerah-daerah.

Dia menilai aksi tersebut adalah pendidikan yang buruk bagi generasi penerus. “Saya sampai geleng-geleng kepala dan miris. Apalagi jika demonstrasi itu digerakkan pihak tak bertanggung jawab. Ini adalah pendidikan yang sangat buruk bagi anak-anak kita [generasi penerus],” kata dia kepada wartawan di Solo, Jumat (27/9/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, fenomena tersebut tidak sejalan dengan semangat antikorupsi yang salah satunya belajar bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu tanggung jawab itu, sebut Alex, adalah bagaimana menjaga fasilitas publik yang dibangun dengan uang rakyat tidak dirusak. “Sikap antikorupsi itu juga termasuk budaya taat hukum,” ucapnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo juga menyesalkan para pelajar SMA/SMK yang terlibat aksi demo. Ditemui wartawan di Stadion Manahan Solo, Jumat (27/9/2019), Ganjar meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tak diam saja melihat para pelajar SMA/SMK ikut demontrasi di jalanan.

“KPAI turun dong, jangan hanya soal badminton saja. Kita kerja bareng. Ini bukan soal menghukum tapi mencegah. Kami mencegah agar tidak kena bahaya. Dinas kami sudah turun,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, aksi tersebut sudah bisa diredam sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia mengaku menerima video-video terkait aksi pelajar dan mendapati siswa tersebut ternyata tidak mengerti tujuan berunjuk rasa.

“Namanya anak-anak rentan ajakan provokasi. Ditanya demo apa mereka tidak tahu. KUHP itu apa, tidak tahu, itu kan anak jurusan PKn [Kewarganegaraan], kalau saya kan jurusan mesin,” kata dia.

Karena itulah, Ganjar masuk ke media sosial dan menyampaikan kepada guru-guru dan orang tua agar anak-anak itu sekolah saja.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, juga menyayangkan pelajar yang masih anak-anak itu ikut-ikutan demo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya