SOLOPOS.COM - Pemecah ombak di kawasan pelabuhan Tanjung Adikarto yang banyak dikunjungi wisatawan Pantai Glagah (JIBI/Harianjogja.com/Holy Kartika N.S)

Pelabuhan Tanjung Adikarta akan mengundang investor.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto kembali dilanjutkan dengan merampungkan pengerukan kolan dan alur. Menghadapi beroperasinya pelabuhan ikan tersebut, investor siap dijemput. (Baca Juga : PELABUHAN TANJUNG ADIKARTA : Siap Dibuka Awal 2016, Seperti Apa?)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kulonprogo Agung Kurniawan mengatakan, pelabuhan akan memiliki multiplier effect yang besar bagi perkembangan ekonomi di Kulonprogo. Dia mengungkapkan, apabila pelabuhan dapat segera beroperasi, maka roda perekonomian di kawasan tersebut akan semakin menggeliat.

“Kapal-kapal dengan gross ton yang memadai dapat masuk. Tidak hanya mengangkat potensi ikan mentah saja di wilayah itu, tetapi diharapkan juga dapat mendorong masuknya industri-industri pengalengan dan pengolahan ikan,” ujar Agung saat dihubungi, Selasa (11/8/2015).

Agung mengungkapkan, beroperasinya pelabuhan ikan kedua di DIY ke depan tidak hanya menjadi pusat pendaratan kapal-kapal ikan saja. Namun, pelabuhan ini juga mulai banyak dilirik sejumlah perusahaan dari luar untuk mendaratkan logistik dan produk-produk dari luar daerah, bahkan mancanegara.

Lebih lanjut Agung mengatakan, saat pelabuhan dibangun pertama kali tahun 2011 silam, sejumlah investor mulai masuk. Namun, sempat terhentinya penyelesaian pembangunan pelabuhan tersebut membuat investor mulai wait and see, hingga ada kejelasan akan proyek tersebut.

“Salah satunya perusahaan asal Korea yang sudah punya MoU dengan Kulonprogo. Selanjutnya, nanti jika [pelabuhan] dioperasikan, kami akan mulai melakukan investment trekking,” jelas Agung.

Investasi trekking dilakukan untuk menarik lagi calon-calon investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di Kulonprogo. Agung memaparkan, kawasan untuk industri perikanan telah disiapkan tak jauh dari pelabuhan dengan luas lahan mencapai 50 hektare.

Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Muhtarom Asrori menambahkan, tahun ini pembangunan pelabuhan dilanjutkan dengan merampungkan pengerukan alur masuk dan pengerukan kolam pelabuhan, serta pembangunan pagar pelabuhan. Anggaran proyek berasal dari APBD DIY senilai Rp10 miliar.

“Sedangkan untuk pengerukan alur dialokasikan dari APBN dengan nilai mencapai Rp21 miliar. Semestinya, usai lelang untuk pengerukan kolam tersebut juga sudah dapat dilakukan,” jelas Muhtarom.

Sementara itu, Kabid Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) DIY Suwarman tak menampik, hingga saat ini pengerukan masih belum dapat dilaksanakan. Pasalnya, pihak rekanan proyek masih belum mendapatkan kapal khusus untuk mengeruk alur.

Hingga saat ini, baik rekanan maupun dinas pelaksana pembangunan pelabuhan tengah berada di Surabaya untuk mencari kapal tersebut. Dijadwalkan pengerukan kolam dan alur dapat dilaksanakan selama enam bulan ke depan.

“Informasi terakhir yang kami terima, kapal sudah ada dan membutuhkan trailer untuk mengangkutnya. Awalnya, target kami paling tidak dapat kapal yang mampu menampung 60 meter kubik per jam. Namun, kapal yang diperoleh rekanan memiliki kapasitas pengerukan hingga 230 meter kubik per jam. Jadi, kami yakin dapat selesai tepat waktu,” tandas Suwarman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya