SOLOPOS.COM - Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang, salah satu pelabuhan utama di Indonesia. Industri logistik di Indonesia diyakini masih terus tumbuh dengan baik, namun membutuhkan dukungan penyediaan infrastruktur penunjang yang memadai. (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Pelabuhan Semarang pada Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) diyakini volume bongkar muatnya tahun depan akan meningkat.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Terminal Peti Kemas Semarang, Jawa Tengah, optimistis volume bongkar muat meningkat pada 2016 dibandingkan 2015.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Kami optimistis, paling tidak peningkatan bisa di atas 5 persen. Kalau target volume bongkar muat kami di tahun depan yaitu 620.650 teus,” kata Manajer Operasional TPKS Edy Sulaksono pada acara BUMN Marketers di Gedung Workshop TPKS di Semarang, Senin (21/12/2015).

Menurut dia, prediksi peningkatan volume bongkar muat tersebut merupakan dampak dari semakin banyaknya industri yang pindah dari daerah DKI Jakarta ke Jawa Tengah.

“Dengan begitu arus barang yang keluar maupun masuk ke Jawa Tengah melalui Pelabuhan Tanjung Mas juga semakin banyak,” katanya.

Meski demikian, prediksi peningkatan tersebut tidak lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi peningkatan volume bongkar muat dari tahun 2014 ke 2015 yang mencapai 15 persen.

Menurut dia, faktor kelesuan ekonomi baik global maupun nasional menjadi salah satu faktor tidak terlalu tingginya prediksi peningkatan pada tahun ini ke tahun depan.

“Tetapi kalau dibandingkan dengan pelabuhan-pelabuhan lain, untuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini peningkatannya cukup signifikan,” katanya.

Sementara itu, pihaknya tetap berupaya untuk meningkatkan fasilitas pelabuhan salah satunya perluasan lapangan penumpukan. Saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan lapangan penumpukan atau “container yard” (CY) 5 yang berkapasitas 1.700 teus.

“Dengan semakin banyaknya kapasitas lapangan penumpukan yang dimiliki oleh TPKS, pengusaha tidak perlu khawatir adanya hambatan pada proses pengiriman barang,” katanya.

Selain itu, TPKS juga menambah kelengkapan dari sisi alat berat untuk memperlancar proses bongkar muat di lapangan penumpukan. Belum lama ini, pihaknya mendatangkan 11 unit automatic rubber tyre gantry (A-RTG).

A-RTG yang berfungsi memindahkan peti kemas tersebut nantinya dapat dikendalikan melalui control room. Untuk petugas operator bisa dilakukan oleh petugas pria maupun wanita.

“Saat ini A-RTG masih dalam proses perakitan, mudah-mudahan bisa dioperasikan pada bulan Juni 2016,” katanya.

Pihaknya berharap, dengan adanya peningkatan infrastruktur dan alat berat tersebut kinerja TPKS menjadi lebih baik.

“Dengan pertumbuhan ekspor impor yang selalu mengalami peningkatan, kami juga berupaya meningkatkan pelayanan. Jangan sampai kargo naik tetapi terminal belum siap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya