SOLOPOS.COM - Pemaparan tentang potensi pengembangan jalur kereta untuk distribusi barang dari pelabuhan ke wilayah Jawa Tengah dan DIY oleh PT Pelindo III dan PT KAI di Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Kamis (16/11/2017). ( Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Pelindo dan KAI akan hidupkan jalur ekonomi DIY-Jateng

Harianjogja.com, JOGJA — Pertumbuhan ekonomi yang pesat di wilayah DIY dan Jawa Tengah memberikan pengaruh yang besar terhadap pola arus distribusi barang di Pulau Jawa. Pelabuhan Indonesia III atau Pelindo III menggandeng PT Kereta Api Indonesia berupaya kembali menghidupkan perekonomian kedua wilayah ini dengan membuka jalur kereta api di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manager Operasi dan Komersial Pelindo III-TPKS, Hermani Gunawan mengatakan Pelindo III melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS)] dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, memiliki potensi untuk menjadi pelabuhan utama.

“Potensi tersebut yakni sebagai pintu gerbang perdagangan provinsi Jawa Tengah dan DIY,  serta penyeimbang antara Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Hermani dalam acara sosialisasi Pengembangan Fasilitas TPKS dan Reaktivasi Rel Kereta Api Petikemas dalam Rangka Mendorong Laju Perekonomian Jateng dan DIY di Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Kamis (16/11/2017).

Hermani mengatakan pertumbuhan perekonomian di DIY sangat pesat. Pada triwulan III 2017 pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB) mencapai 5,41%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama di 2016 yang hanya sebesar 4,95%.

Lebih lanjut Hermani menjelaskan pertumbuhan tersebut, secara langsung maupun tidak langsung akan memengaruhi pola arus distribusi barang khususnya di wilayah Pulau Jawa. Selama ini, pengiriman barang dari dan ke wilayah Jawa Tengah dan DIY masih didominasi melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Tanjung Priok.

“Padahal, secara geografis posisi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah pelabuhan yang letaknya sangat strategis,” ungkap Hermani.

Dalam acara ini, Pelindo III turut mengundang sejumlah pihak terkait. Baik dari jajaran pemerintahan, instansi maupun para pelaku usaha di sekitar DIY dan Jawa Tengah. Upaya untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api dari dan ke pelabuhan ini diharapkan dapat memperlancar distribusi barang, sehingga dapat mengurangi beban jalan raya.

Pasalnya, kata Hermani, secara geografis lokasi TPKS berada di antara dua pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak. Dengan dibukanya jalur tersebut, diharapkan pengiriman komoditas, baik ekspor maupun impor di wilayah Jateng dan DIY dapat terakomodir. Bahkan, dapat juga dimanfaatkan daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.

Guna mendukung hal tersebut, berbagai upaya TPKS dan KAI mulai dirancang. Di antaranya dengan melakukan reaktivasi rel kereta api petikemas dengan rute Semarang Tawang-Pelabuhan Tanjung Emas-TPKS dan berakhir di Solo-Jebres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya