SOLOPOS.COM - Pemecah ombak di kawasan pelabuhan Tanjung Adikarto yang banyak dikunjungi wisatawan Pantai Glagah (JIBI/Harianjogja.com/Holy Kartika N.S)

Dari awalnya ditarget bisa beroperasi 2012 namun hingga 2017 belum bisa terealisasi

Harianjogja.com, JOGJA—DPRD DIY menyebut aset Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kecamatan Wates senilai Rp450 miliar mengalami rusak berat karena mangkrak bertahun-tahun. Aset yang rusak ringan senilai Rp7,6 miliar atau sekitar 1,45%. Untuk aset yang masih baik tinggal Rp79,26 miliar atau sekitar 14,64%.
Anggota Komisi B DPRD DIY Aslam Ridlo menyarankan agar ada pengkajian ulang untuk melihat apa yang benar-benar dibutuhkan dalam menjawab persoalan teknis di Tanjung Adikarto sehingga target operasi 2019 bisa menjadi kenyataan. Mengingat, dari awalnya ditarget bisa beroperasi 2012 namun hingga 2017 belum bisa terealisasi.
Lalu, apa saja yang rusak di Tanjung Adikarto, berikut rinciannya:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fasilitas Rusak Berat
Pemecah ombak, nilai Rp423,99 miliar
Alur pelayaran, nilai Rp25,19 miliar
Jalan lingkar pelabuhan, nilai Rp1,40 miliar
Bangunan docking kapal, nilai Rp509 juta
Bengkel, nilai Rp1,180 miliar
Pos jaga pintu utama, nilai Rp1 miliar

Fasilitas Rusak Ringan
Gedung serbaguna, nilai Rp1,61 miliar
Kantor sahbandar, nilai Rp1,84 miliar
Gudang instalasi listrik, nilai Rp2,79 miliar
Kamar mandi, nilai Rp404 juta.
Shelter nelayan, nilai Rp517 juta
Tempat perbaikan jaring, nilai Rp500 juta

Sumber: Komisi B DPRD DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya