SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA- Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Perminyakan (IATMI) Salis S Aprilian mengatakan ketidakpastian perlindungan hukum terhadap pekerja, termasuk pekerja di industri migas akan mempengaruhi investasi.

Salis mengatakan tidak semua orang bisa memahami secara detail masalah perminyakan. Jika ada kesalahan yang dilakukan oleh pekerja migas, maka setidaknya harus ada tim independen yang diharapkan bisa membantu menyelesaikan masalah pekerja itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Perminyakan sangat kompleks, sehingga butuh kepastian bagi pekerja industri migas,” kata Salis dalam diskusi “Membedah Hukum Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial di Sektor Migas,” Rabu, (14/11/2012).

Adapun tim investegiasi independen yang diharapkan, misalnya seperti Dewan Kehormatan bisa menyelidiki atau melakukan investigasi apakah pekerja tersebut benar melakukan kesalahan atau tidak. “Jangan sampai tidak ada kepastian hukum, kalau seluruh pekerja resah nantinya, ini akan berpengaruh pada investasi juga,”

Menurutnya, tim independen yang terdiri dari para ahli akan menggunakan  ilmu untuk hal yang tidak kasat mata. Yang sudah ada misalnya untuk dokter ada Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Kalau ada kesalahan dalam operasi migas, yang dilihat adalah tim. Karena geologis tidak akan tentukan satu titik tanpa persetujuan yang lain. Dengan adanya kasus Chevron, bagi kami jadi safety player dan sangat hati-hati dari sisi pengambilan keputusan,” jelasnya.

Ketua Komite Tetap Hulu Migas Kadin Firlie Ganinduto mengatakan industri migas membutuhkan investasi sangat besar. Investment ini untuk jangka panjang dan butuh kepastian hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya