SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X saat meninjau vaksinasi di Gedung Wana Bhakti Yasa, Kota Jogja, Sabtu (18/12). (Harianjogja.com/Jumali)

Solopos.com, JOGJA – Pemkot Jogja memulai vaksinasi booster untuk kalangan pelayan publik, guru dan aparatur sipil negara (ASN). Ini dilakukan setelah penyuntikan vaksin booster untuk lansia terpenuhi.

Penyuntikan vaksin dosis ketiga untuk guru dan ASN di lingkungan Pemkot Jogja akan berlangsung Jumat (21/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, ada 5.000 guru yang jadi sasaran vaksinasi booster. Ini menjadi bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kepasitas 100%.

Booster untuk guru jumlahnya hampir sama dengan pegawai Pemkot Jogja. Ini menjelang PTM 100% pekan depan,” kata Heroe di sela-sela kegiatannya di Kemantren Tegalrejo, Kota Jogja, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga: Sukarelawan Covid-19 di Jogja Mulai Dapatkan Vaksin Booster

Sementara itu, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Kota Gudeg telah mencapai 107%. Capaian ini berdasarkan target pemerintah pusat untuk Kota Jogja yang sekitar 29.800 anak. Setelah capaian ini, Pemkot Jogja melanjutkan vaksinasi anak dengan targetnya sendiri sekitar 41.000 anak.

“Targetnya per sekolah, bukan dari data kependudukan, jalankan sampai tuntas. Harapannya anak 41.000 bisa selesai total semuanya. Angka ini termasuk anak sekolah yang berasal dari luar Jogja,” kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja.

Setelah booster untuk lansia, pelayan publik, guru, dan ASN selesai, selanjutkan akan menyentuh masyarakat umum. Nantinya masyarakat bisa mendaftar melalui aplikasi Jogja Smart Service. Urutan prioritas ini mirip saat vaksinasi dosis pertama.

Baca Juga: Program Kotaku Sulap Bantaran Sungai di Giwangan Jogja Semakin Menawan

Untuk vaksinasi booster lansia, dalam tiga hari kick-off dari 17-19 Januari 2022 telah mencapai sekitar 4.200 dosis. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani, mengatakan sejauh ini belum ada laporan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang berat. Adapun KIPI berupa pusing ringan.

“Sejauh ini belum ada laporan KIPI. Setelah vaksin kami beri paracetamol. Vaksin booster itu setengah dosis, untuk antisipasi KIPI. Alhamdulillah [tidak ada KIPI berarti], paling pusing,” kata Emma.

Ke depan untuk memudahkan vaksinasi bagi lansia, penyelenggaraan akan memetakan berdasarkan wilayah. Hal ini untuk memudahkan akses lansia yang beberapa kali menjadi kendala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya